Kelompok militan al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan wakil jaksa agung Somalia pada hari Rabu (20/2) di Mogadishu.
Pihak berwenang mengatakan serangan itu terjadi di distrik Hodan ketika Mohamed Abdirahman Mursal meninggalkan rumah untuk berangkat kerja.
Saksi mata mengatakan kepada VOA, dua pria yang mengendarai sepeda motor menghalangi jalan, memerintahkan untuk keluar dari mobil dan menembak Mursal hingga tewas.
Alasan serangan itu belum diketahui, meskipun di masa lalu al-Shabab telah membunuh para pejabat pemerintah, pegawai negeri, tentara dan orang-orang yang dituakan. Kawanan yang bersenjatakan pistol itu melarikan diri dari tempat kejadian dengan mobil. Polisi kemudian menemukan mobil itu ditinggalkan.
Pejabat Somalia mengutuk serangan terhadap Mursal dan menggambarkannya sebagai pengacara yang sedang naik daun yang mempelajari hukum Islam di Arab Saudi. Seorang pejabat yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan namanya mengatakan Mursal berencana ke Qatar akhir tahun ini untuk melanjutkan kuliah hukum guna mendapatkan gelar lanjutan.
Pada September 2017, kawanan bersenjata al-Shabab membunuh ibu Mursal, Anab Abdullahi Hashi, yang menjadi sekretaris jenderal organisasi perempuan Somalia.
Sementara itu, dua warga sipil tewas dan tujuh lainnya cedera dalam dua ledakan di pinggir jalan di Bardhere, salah satu kota terbesar pada pemerintahan regional Jubaland di Somalia.
Wakil pemimpin pemerintahan, Mohamud Sayid Aden, mengatakan kepada VOA ledakan itu menyasar tentara Ethiopia dan bahwa dua diantaranya termasuk yang cedera. Tentara Ethiopia bertugas dalam misi penjaga perdamaian Uni Afrika yang dikenal sebagai AMISOM untuk membantu pemerintah Somalia mengalahkan al-Shabab. (my)
