Tautan-tautan Akses

Amal Clooney Akan Dianugerahi Penghargaan Kebebasan Pers CPJ


Pengacara HAM Amal Clooney di London, Inggris, 10 Juli 2020. (Foto: dok)
Pengacara HAM Amal Clooney di London, Inggris, 10 Juli 2020. (Foto: dok)

Sebuah organisasi pemantau pers internasional telah mengumumkan rencana untuk memberi penghargaan kepada pengacara HAM Amal Clooney karena membela wartawan yang menghadapi tuntutan pidana sebagai akibat pekerjaan mereka.

Komite Perlindungan Wartawan (CPJ) yang berbasis di New York, Senin (15/7) menyatakan Clooney akan diberi penghargaan atas kontribusi terus menerus bagi kebebasan pers pada acara di mana para wartawan dari Bangladesh, Iran, Nigeria dan Rusia diberi penghargaan atas peliputan mereka meskipun menghadapi ancaman pembalasan atau penangkapan.

“Seperti wartawan pemberani dan berkomitmen di mana saja, para penerima kehormatan CPJ siap untuk melaporkan berita tanpa takut atau bantuan, demi kepentingan komunitas mereka, negara mereka, dan dunia,” sebut direktur eksekutif CPJ Joel Simon dalam suatu pernyataan.

“Mereka paham bahwa mereka akan menghadapi kekuatan besar, musuh-musuh kebenaran, yang akan berusaha mencegah mereka melakukan tugas,” lanjutnya. “Apa yang tidak mereka perkirakan adalah COVID-19. Pandemi global bukan hanya telah membuat tugas mereka semakin sulit dan berbahaya, ini juga memicu penindakan yang keras terhadap kebebasan pers sementara para pemimpin autocrat di seluruh dunia menekan berita-berita yang tidak disukai dengan alasan melindungi kesehatan masyarakat.”

Clooney telah bertahun-tahun memberikan bantuan hukum cuma-cuma untuk wartawan yang menghadapi ancaman hukum terkait pekerjaan mereka, termasuk di antaranya Maria Ressa, wartawan yang berbasis di Manila serta wartawan Reuters yang berbasis di Myanmar, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo.

Ressa, warga Amerika keturunan Filipina lulusan Princeton yang juga direktur eksekutif media populer Filipina Rappler, sekarang ini bebas dengan jaminan sambil menunggu sidang banding atas tuduhan pencemaran nama baik, yang dianggap banyak kalangan sebagai pembalasan atas serangkaian artikel kritis mengenai Presiden Rodrigo Duterte.Wartawan Reuters Wa Lone dan Kyaw Soe Oo bebas dari penjara Myanmar pada Mei 2019 setelah 500 hari ditahan karena melanggar UU Kerahasiaan Resmi negara itu. Clooney adalah anggota tim pembela yang menangani kasus mereka, yang terus menimbulkan pertanyaan mengenai kemajuan Myanmar ke arah demokrasi. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG