Amerika Serikat telah mengajukan tuntutan pidana terhadap sebuah perusahaan China dan empat eksekutif perusahaan bersangkutan karena bersekongkol dengan bank Korea Utara (Korea Kwangson Banking Corporation) untuk menghindari sanksi Amerika dan PBB terhadap program nuklir dan rudal Korea Utara. Tindakan itu menyusul uji coba nuklir kelima dan terkuat yang dilakukan negara itu sebelumnya bulan ini.
Hongxiang Industrial Development Company, yang berada di dekat perbatasan dengan Korea Utara, dituduh menggunakan perusahaan-perusahaan bayangan untuk melakukan pencucian uang melalui sistem perbankan Amerika.
Perusahaan yang diyakini telah melakukan bisnis bernilai lebih dari $500 miliar dengan Pyongyang selama enam tahun terakhir itu juga sedang diselidiki oleh pihak berwenang China karena dianggap melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB 2270, yang disetujui pada bulan Maret dengan dukungan Beijing.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Mark Toner, Senin (27/9) mengatakan tindakan Amerika itu menunjukkan masyarakat internasional tidak akan berpangku tangan sementara Korea Utara mengabaikan kewajiban internasionalnya. Dia mengatakan tindakan itu juga juga menunjukkan Amerika dan China dapat bekerja sama. [lt]