Departemen Luar Negeri Amerika mengakhiri program pengungsi Anak-Anak Amerika Tengah (CAM) untuk membendung arus kedatangan anak-anak yang mencoba masuk ke Amerika dari El Salvador, Guatemala dan Honduras.
Program yang diberlakukan pada 2014 oleh pemerintahan Obama, mengizinkan orang tua tertentu yang tinggal secara legal di Amerika meminta wawancara pemukiman kembali bagi anak-anak dan anggota keluarga mereka yang memenuhi syarat.
Namun pemerintahan Trump mengatakan akan mengakhiri program tersebut sebagai bagian dari peninjauan menyeluruh mengenai proses penerimaan pengungsi.
Departemen Luar Negeri mengatakan tengat untuk mendaftar program tersebut adalah Kamis. Meskipun warga dari negara-negara itu mungkin masih berhak mengajukan status pengungsi, tapi mereka harus melewati proses penyaringan pengungsi yang berlaku.
Sejak tahun 2014, lebih dari 1.500 anak-anak dan anggota keluarga masuk ke Amerika sebagai pengungsi di bawah program CAM dan 13.000 lainnya telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan status pengungsi, kata Departemen Luar Negeri.
Keputusan untuk mengakhiri program tersebut keluar pada minggu yang sama dengan pengumuman dari pemerintah untuk mengakhiri status imigrasi bagi hampir 2.500 warga Nikaragua yang tinggal dan bekerja di Amerika berdasarkan program Status Perlindungan Sementara (TPS).
Departmen Keamanan Dalam Negeri memberi waktu 12 bulan warga Nikaragua penerima setelah 5 Januari untuk menentukan apakah meninggalkan Amerika atau mengajukan permohonan lewat kategori visa yang berbeda.
Sebanyak 195.000 warga El Salvador dan 46.000 warga Haiti lainnya sedang menunggu keputusan mengenai nasib mereka karena DHS harus memutuskan dalam beberapa minggu mendatang, apa yang harus dilakukan dengan penerima TPS dari negara-negara yang ijin tinggal resminya akan berakhir pada awal tahun depan. [my/al]
