Harian Wall Street Journal melaporkan hari Selasa (29/12) bahwa Gedung Putih memutuskan untuk secara rahasia memastikan para pemimpin sekutu diawasi dengan seksama, dan Netanyahu berada pada urutan paling-atas daftar itu.
Laporan tersebut mengatakan Amerika, sementara berusaha mencapai persetujuan senjata nuklir dengan Iran, menyadap komunikasi antara Netanyahu dan para staffnya.
Penyadapan pembicaraan itu “menyulut perasaan tidak percaya antara kedua negara dan menanam ranjau politik di dalam negeri ketika Netanyahu kemudian membawa kampanyenya menentang persetujuan nuklir itu ke Gedung Kongress,” kata laporan itu.
Wall Street Journal mengatakan Amerika, yang menyadap komunikasi para pemimpin dan pejabat Israel, juga menyadap pembicaraan pribadi mereka dengan para anggota Kongres Amerika dan organisasi-organisasi Amerika-Yahudi. Tindakan itu menimbulkan kekhawatiran bahwa Gedung Putih akan dituduh memata-matai Kongres, demikian menurut seorang pejabat tinggi Amerika yang dikutip dalam laporan itu.
Laporan tersebut mengatakan para pejabat Gedung Putih yakin informasi yang disadap dapat sangat berharga untuk melawan kampanye Netanyahu menentang persetujuan nuklir Iran. Pemimpin Israel itu mengemukakan argumentasi di hadapan Kongres bahwa persetujuan itu akan memudahkan usaha Iran membuat senjata nuklir.
Persetujuan itu, yang ditanda-tangani bulan Juli antara Iran dan 6 negara kuat dunia, bertujuan untuk mengekang program atom Iran, dengan imbalan pencabutan sanksi internasional terhadap ekonomi Iran. [gp]
