David Cohen, pejabat Departemen Keuangan urusan terorisme dan intelijen keuangan, mengatakan kepada VOA siaran bahasa Korea bahwa Washington sedang mempertimbangkan sejumlah sanksi tambahan atas Korea Utara selain sanksi-sanksi PBB yang dijatuhkan bulan lalu.
Cohen mengatakan ia juga yakin China – sekutu terdekat Korea Utara – akan ikut memberlakukan sanksi-sanksi internasional itu secara teguh karena mereka juga prihatin dengan ancaman nuklir Korea Utara.
Cohen juga bertanggung jawab atas penyelidikan terhadap berbagai kegiatan terlarang oleh Korea Utara, termasuk kemungkinan memalsukan mata uang Amerika. Ia mengatakan pejabat-pejabat Amerika curiga Korea Utara mencoba menyalurkan lembaran uang dolar palsu berkualitas tinggi ke dalam sistem keuangan Amerika.
Ia mengatakan Departemen Keuangan Amerika akhir tahun ini akan merilis uang lembar 100 dolar baru yang akan lebih sulit untuk dipalsukan.
Selain itu, kata Cohen, Amerika berharap bisa meningkatkan tekanan secara finansial atas Korea Utara dengan menghalangi keluarga Kim yang berkuasa mendapat akses ke uang tunai dalam jumlah besar yang dikabarkan disimpan di sebuah bank di Swiss oleh mendiang presiden Kim Jong Il.
Cohen mengatakan ia juga yakin China – sekutu terdekat Korea Utara – akan ikut memberlakukan sanksi-sanksi internasional itu secara teguh karena mereka juga prihatin dengan ancaman nuklir Korea Utara.
Cohen juga bertanggung jawab atas penyelidikan terhadap berbagai kegiatan terlarang oleh Korea Utara, termasuk kemungkinan memalsukan mata uang Amerika. Ia mengatakan pejabat-pejabat Amerika curiga Korea Utara mencoba menyalurkan lembaran uang dolar palsu berkualitas tinggi ke dalam sistem keuangan Amerika.
Ia mengatakan Departemen Keuangan Amerika akhir tahun ini akan merilis uang lembar 100 dolar baru yang akan lebih sulit untuk dipalsukan.
Selain itu, kata Cohen, Amerika berharap bisa meningkatkan tekanan secara finansial atas Korea Utara dengan menghalangi keluarga Kim yang berkuasa mendapat akses ke uang tunai dalam jumlah besar yang dikabarkan disimpan di sebuah bank di Swiss oleh mendiang presiden Kim Jong Il.