Amerika Serikat menepiskan peringatan Rusia bahwa mereka akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan jika Korea Selatan menyediakan senjata mematikan bagi Ukraina.
Juru bicara Departemen Pertahanan AS, Patrick Ryder, pada Selasa (26/11), mengatakan bahwa "ada sedikit manipulasi dalam hal ini," ketika ditanya dalam jumpa pers tentang peringatan Rusia kepada Korea Selatan agar tidak memasok senjata ke Ukraina.
"Rusia jelas menginvasi Ukraina," ujar Ryder. "Mereka dapat mengakhiri perang itu hari ini dengan menarik pasukan mereka dari wilayah Ukraina dan memulihkan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut."
Pada Senin (25/11), juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller juga menyampaikan pernyataan serupa dalam jumpa pers. Ia menekankan bahwa Rusia sepenuhnya bertanggung jawab atas pengerahan tentara Korea Utara di Rusia.
"Rusialah yang bertanggung jawab atas keprihatinan yang sangat nyata akan masalah keamanan yang dihadapi Korea Selatan, AS, Jepang, dan sejumlah negara lain tentang pergerakan pasukan DPRK untuk ikut bertempur dengan Rusia melawan Ukraina," kata Miller.
DPRK adalah kependekan dari Republik Rakyat Demokratik Korea, nama resmi Korea Utara.
Pada hari Minggu (24/11), Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko mengatakan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita pemerintah TASS bahwa "Seoul harus menyadari bahwa kemungkinan penggunaan senjata asal Korea Selatan untuk membunuh warga Rusia akan sepenuhnya menghancurkan hubungan antara negara kita."
Rudenko kemudian menambahkan, "Kami akan merespons dengan segala cara yang kami anggap perlu."
Merespons pernyataan tersebut, pemerintah Korea Selatan mengutuk hubungan militer antara Moskow dan Pyongyang yang kian dalam dan mengatakan pihaknya akan mengambil "tindakan penanggulangan bertahap" terhadap kerja sama kedua negara tersebut. [ka/ns/rs]
Forum