Junta militer Myanmar membebaskan 23.184 tahanan dari penjara di seluruh negeri pada hari Sabtu (17/4) karena mendapatkan amnesti Tahun Baru, kata juru bicara Departemen Lembaga Permasyarakatan. Namun hanya sedikit aktivis demokrasi yang ditangkap sejak kudeta 1 Februari yang ada di antara tahanan yang dibebaskan tersebut.
Sabtu adalah hari pertama Tahun Baru tradisional di Myanmar dan hari terakhir dari liburan lima hari yang biasanya dirayakan dengan kunjungan ke kuil Buddha dan festival air serta berpesta di jalan-jalan..
Aktivis pro-demokrasi menyerukan pembatalan perayaan tahun ini dan sebaliknya orang-orang fokus pada kampanye pemulihan demokrasi setelah penggulingan militer dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.
Peraih Nobel, Suu Kyi, termasuk di antara 3.141 orang yang ditangkap sehubungan dengan kudeta tersebut, menurut penghitungan oleh kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
"Para tahanan ini kebanyakan dari sebelum 1 Februari tetapi ada juga beberapa yang dipenjara setelahnya," kata juru bicara Departemen Lembaga Permasyarakatan Kyaw Tun Oo kepada Reuters melalui telepon.
Sementara militer membebaskan ribuan tahanan, menurut AAPP, mereka juga menahan 832 orang dengan surat perintah sehubungan dengan aksi unjuk rasa tersebut.
Di antara mereka ada 200 orang, termasuk beberapa selebritas internet, aktor dan penyanyi yang menentang kudeta, ditahan dengan tuduhan mendorong perbedaan pendapat di angkatan bersenjata, yang dapat dijatuhi hukuman penjara tiga tahun.
Dua dari mereka, pasangan suami istri dari sutradara film Christina Kyi dan aktor Zenn Kyi, ditahan di bandara Yangon pada hari Sabtu (17/4) ketika mereka mencoba pergi ke Bangkok, situs berita Irrawaddy melaporkan. [ah]