Dalam pernyataan hari Selasa (15/10), Amnesty mengatakan bahwa menurut "informasi kredibel" yang diterima dari perwira senior Angkatan Darat Nigeria, lebih dari 950 tahanan meninggal dalam enam bulan pertama tahun ini. Mereka meringkuk di fasilitas satgas gabungan yang digunakan untuk menahan orang yang diduga anggota kelompok militan Boko Haram.
Kelompok hak asasi mengatakan bekas tahanan berbicara tentang perlakuan buruk di lokasi itu, termasuk sesak napas dan luka karena kepadatan penghuni dan pemukulan.
Amnesty juga mengatakan pengacara dan keluarga "tidak mendapat informasi yang memadai" tentang kerabat yang ditahan dan dalam banyak kasus dilarang militer untuk mengambil mayat mereka.
Kelompok ini mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk pemantauan independen terhadap fasilitas itu, dan bahwa tanpa investigasi yang lengkap dan transparan, pelanggaran hak tahanan akan berlanjut.
Kelompok hak asasi mengatakan bekas tahanan berbicara tentang perlakuan buruk di lokasi itu, termasuk sesak napas dan luka karena kepadatan penghuni dan pemukulan.
Amnesty juga mengatakan pengacara dan keluarga "tidak mendapat informasi yang memadai" tentang kerabat yang ditahan dan dalam banyak kasus dilarang militer untuk mengambil mayat mereka.
Kelompok ini mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk pemantauan independen terhadap fasilitas itu, dan bahwa tanpa investigasi yang lengkap dan transparan, pelanggaran hak tahanan akan berlanjut.