Amnesty Internasional melaporkan bahwa semakin banyak anak-anak tewas atau ditarget untuk direkrut oleh kelompok-kelompok bersenjata dalam berbagai konflik yang membara di perbatasan Niger dengan Mali dan Burkina Faso, dalam laporannya yang dirilis pada Senin (13/9).
"Di kawasan Tillaberi, Niger, seluruh generasi hidup dikelilingi kematian dan kehancuran," kata Matt Wells, wakil direktur respon krisis Amnesty.
"Kelompok-kelompok bersenjata telah berulang kali menyerang sekolah-sekolah dan tempat-tempat lain, menarget anak-anak untuk direkrut," tambahnya dalam pernyataan.
Amnesty menyalahkan kelompok ISIS di Wilayah Sahara (ISGS) dan Jama’at Nusrat al-Islam wal-Muslimin (JNIM) yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, karena menyebabkan "dampak menghancurkan pada anak-anak" di kawasan itu.
Kelompok pembela hak asasi manusia tersebut mengeluarkan laporan setebal 57 halaman yang mendokumentasikan dampak konflik di Tillaberi terhadap anak-anak. Tillaberi adalah wilayah seluas 100.000 kilometer persegi di perbatasan Mali dan Burkina Faso, yang didiami berbagai kelompok etnis seperti Djerma, Fulani, Tuareg dan Hausa. (vm/rs)