Amnesty International mengatakan mereka memiliki bukti baru “pembunuhan gaya eksekusi” oleh kelompok-kelompok bersenjata pro-Rusia di Ukraina timur dan menyerukan pertanggung-jawaban yang lebih besar atas pelanggaran hak asasi manusia dalam sengketa Ukraina.
Organisasi HAM itu mengatakan bahwa bukti tersebut adalah indikator baru peningkatan krisis hak asasi manusia di Ukraina timur, di mana separatis yang didukung Rusia telah memerangi pasukan keamanan Ukraina selama satu tahun ini.
Amnesty mengatakan mereka telah meninjau kembali gambar-gambar video yang menunjukkan penangkapan dan interogasi tentara Ukraina Ihor Branovytsky oleh pemberontak pro-Rusia. Amnesty mengatakan ia kemudian dibunuh ketika ditawan.
Amnesty mengatakan mereka juga telah melihat video yang mendokumentasikan tahanan dan foto-foto mayat paling sedikit tiga tentara lain Ukraina. Mereka mengatakan mayat-mayat tersebut, dengan tanda-tanda lobang peluru pada kepala dan bagian atas tubuh kabarnya sedang ditahan dalam kamar mayat di basis pemberontak Donetsk. Tentara tersebut ditangkap oleh pasukan pro-Rusia di Debaltseve antara 12 dan 18 Februari.
Ini terungkap setelah adanya laporan dalam surat kabar “Kiev Post” tanggal 6 April dari hasil wawancara dengan pemimpin gerombolan bersenjata pro-Rusia yang beroperasi di Ukraina timur. Pemimpin itu mengklaim telah menembak mati 15 tentara, termasuk Igor Branovytsky.
Amnesty menyerukan penyelidikan independen mengenai tuduhan pelanggaran HAM ini dan lain-lain yang telah terjadi sejak konflik itu mulai. Amnesty mengatakan pembunuhan terselubung, seperti yang disebut dalam laporan ini, adalah kejahatan perang dan siapapun yang melakukannya harus diberhentikan dari jabatannya.