Seorang pejabat Iran mengumumkan tambahan dana 2,5 miliar dolar untuk belanja militer untuk meningkatkan kemampuan militer, kata pemerintah Iran.
Ali Asghar Yousenejad, seorang anggota parlemen Iran dan juru bicara komite khusus parlemen yang mengurus anggaran fiskal negara itu, mengatakan kepada kantor berita resmi IRNA, Selasa (23/1), bahwa dana tambahan 2,5 miliar dolar itu sudah dianggarkan untuk tahun fiskal yang dimulai Maret.
Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan telah menyetujui peningkatan belanja militer itu. Dana tambahan itu berasal dari Dana Pembangunan Nasional Iran, sebuah dana pembangunan yang dibentuk pada 2011. Lembaga itu menyisihkan sebagian pendapatan minyak dan gas negara itu dan menggunakan dana itu untuk membiayai proyek-proyek penting.
Kenaikan belanja militer ini terjadi menyusul protes besar-besaran di kota-kota besar Iran, yang berlangsung selama beberapa minggu. Pemrotes, antara lain, mengecam kebijakan ekonomi pemerintah dan keterlibatan militer Iran di negara-negara lain, hingga menelantarkan kesejahteraan warga biasa.
Beberapa analis berpendapat, pemerintah Iran membelanjakan sejumlah besar dana dari anggaran militer untuk intervensi militer di luar negeri dan penambahan anggaran militer berarti pemerintah Iran akan melakukan lebih banyak intervensi di kawasan.
“Jumlah besar dari anggaran ini akan dibelanjakan untuk ambisi di kawasan, di Yaman, Suriah, Lebanon, dan Palestina, untuk mendukung perang proksi,” kata Babak Taghvaei, seorang analis Iran kepada VOA. “Iran memberikan dukungan berharga kepada sekutu-sekutunya termasuk Hizbullah, Hamas, Houthi, dan milisi Shiah lainnya di kawasan lewat berbagai proyek.” [ps/jm]