Parlemen Andorra mengesahkan undang-undang yang menetapkan persyaratan minimum bahasa Catalan bagi penduduk asing.
Undang-undang itu bertujuan memperkuat kedudukan bahasa Catalan, bahasa resmi di negara seluas 468 kilometer persegi yang terletak di antara Prancis dan Spanyol tersebut. Penggunaan bahasa itu telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Sekitar setengah dari 80.000 penduduk di negara Eropa itu adalah orang-orang Andorra. Tetapi terdapat 25.000 pekerja migran berkebangsaan Spanyol dan Amerika Latin sehingga bahasa Spanyol menjadi bahasa sehari-hari bagi banyak orang.
Sekitar 3.000 orang yang harus memperbarui izin tinggal pada tahun ini akan mengikuti tes kemampuan bahasa Catalan. Kalau gagal, mereka harus mengikuti kursus 30 jam bahasa tersebut di pusat pemerintahan.
Undang-undang tersebut juga mengizinkan penerapan denda dalam beberapa kasus di mana bahasa Catalan tidak digunakan di bisnis atau institusi.
“Undang-undang ini untuk melindungi bahasa kita yang merupakan identitas dan kedaulatan,” kata Menteri Kebudayaan Andorra, Monica Bonell.
Undang-undang tersebut disahkan dengan 25 suara berbanding tiga. Partai kecil di negara itu, Andorra Endavant, memberi suara menentang.
“Kami tidak setuju dengan denda ekstremis ini jika kita tidak bisa berbahasa Catalan. Menurut saya, kita sedang menuju negara totaliter,” kata Carine Montaner, ketua Andorra Endavant. [ka/jm]
Forum