Majalah TIME menobatkan Kanselir Jerman Angela Merkel sebagai “Person of the Year” tahun 2015, memuji kepemimpinannya dalam menghadapi krisis pengungsi Suriah, perjanjian dana talangan Yunani, pergolakan mata uang di Uni Eropa dan intervensi Rusia di Ukraina.
Majalah TIME mengatakan Merkel selalu turun tangan setiap kali Eropa menghadapi krisis serius.
Ditambahkannya dunia umumnya terlibat dalam perdebatan tentang keseimbangan antara keamanan dan kebebasan, dan Merkel meminta Jerman dan seluruh dunia untuk percaya bahwa peradaban yang agung membangun jembatan – bukan dinding – dan perang dimenangkan di dalam dan di luar medan perang.
Editor TIME Nancy Gibbs hari Rabu (9/12) menulis “para pemimpin akan teruji apabila orang banyak tidak bersedia mengikuti contoh yang diberikannya…” dan Merkel menunjukkan kepemimpinan yang tegas.
Merkel adalah perempuan pertama yang menjadi kanselir Jerman 10 tahun lalu dan salah seorang tokoh terkemuka di Uni Eropa.
Putri pastor Lutheran itu dilahirkan di Hamburg – Jerman Barat tahun 1954, tetapi dibesarkan di Republik Demokratik Jerman atau Jerman Timur, setelah ayahnya dikukuhkan sebagai pastor di Quitzow, Bradenburg – di sebelah utara Berlin dan keluarganya pindah ke Jerman Timur.
Merkel belajar ilmu fisika di Universitas Leipzig, meraih gelar doktor dalam bidang “quantum chemistry” tahun 1978. Ia bekerja di Academy of Sciences di Jerman Timur antara tahun 1978 – 1990. Ia memasuki dunia politik setelah runtuhnya Tembok Berlin tahun 1989, dan maju menjadi ketua Partai Serikat Demokratik Kristen.
Merkel mengungguli beberapa finalis majalah TIME lain, seperti pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi, kandidat capres Partai Republik Donald Trump, para aktivis “Black Lives Matter” yang berkampanye demi kesetaraan, dan Presiden Iran Hassan Rouhani. [em/ii]