Dua belas imigran berhenti mogok makan dan menyantap makanan pada Rabu (7/4) di New York.
Dilansir dari Associated Press, para imigran gelap, yang melancarkan aksi mogok makan selama beberapa hari itu, bekerja di sejumlah sektor, antara lain di industri restoran dan konstruksi. Aksi itu mereka lakukan untuk mendesak anggota parlemen agar menganggarkan biaya untuk orang-orang yang tidak berhak atas asuransi pengangguran atau bantuan lain dalam masa pandemi ini.
Salah seorang yang mogok makan, Ana Ramirez, mengatakan ia melancarkan aksi itu 23 hari lalu. Ia bertahan hidup dengan cairan. Ana tinggal di Brooklyn dan bekerja di restoran, tetapi mengalami kesulitan secara finansial akibat resesi yang dipicu pandemi virus corona.
Ana dan pelaku aksi mogok makan lainnya menghentikan aksi mereka dengan makan buah dan sup dalam rapat umum di Washington Square Park. Mereka merayakan masuknya dana $2,1 miliar dalam anggaran baru negara bagian itu untuk imigran gelap dan pekerja lain yang tidak mendapat bantuan COVID-19.
Uang itu adalah bagian dari kesepakatan anggaran yang dicapai minggu ini.[ka/jm]