Anggota parlemen Rusia yang dipecat, Gennady Gudkov tampil di hadapan ribuan pendukung oposisi di ibukota Rusia hari Sabtu. Ia bertekad akan terus menekan pemerintah agar menyelenggarakan pemilihan baru.
Gudkov, yang hari Jumat dikeluarkan dari Duma atas dasar yang ia sebut adalah tuduhan-tuduhan palsu, mengecam pemerintahan Presiden Vladimir Putin sementara demonstran di Moskow meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah. Dalam demonstrasi anti pemerintah besar-besaran yang pertama selama berbulan-bulan, Gudkov menuduh pemerintah Putin melakukan penumpasan dan menolak berkompromi.
Pengecam pemerintah selama ini menyerukan penyelenggaraan kembali Pemilu karena hasil Pemilu Desember lalu yang mengembalikan Putin ke jabatan Presiden untuk ketiga kali, dipertikaikan.
Sejak terpilihnya kembali Putin, anggota parlemen menyetujui langkah-langkah untuk menumpas protes rakyat, penghinaan, dan LSM.
Aksi protes hari Sabtu juga adalah yang pertama sejak tiga anggota band Pussy Riot bulan lalu dijatuhi hukuman dua tahun penjara karena mengganggu ketertiban, dengan melancarkan protes anti-Putin di katedral ortodoks Moskow.
Gudkov, yang hari Jumat dikeluarkan dari Duma atas dasar yang ia sebut adalah tuduhan-tuduhan palsu, mengecam pemerintahan Presiden Vladimir Putin sementara demonstran di Moskow meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah. Dalam demonstrasi anti pemerintah besar-besaran yang pertama selama berbulan-bulan, Gudkov menuduh pemerintah Putin melakukan penumpasan dan menolak berkompromi.
Pengecam pemerintah selama ini menyerukan penyelenggaraan kembali Pemilu karena hasil Pemilu Desember lalu yang mengembalikan Putin ke jabatan Presiden untuk ketiga kali, dipertikaikan.
Sejak terpilihnya kembali Putin, anggota parlemen menyetujui langkah-langkah untuk menumpas protes rakyat, penghinaan, dan LSM.
Aksi protes hari Sabtu juga adalah yang pertama sejak tiga anggota band Pussy Riot bulan lalu dijatuhi hukuman dua tahun penjara karena mengganggu ketertiban, dengan melancarkan protes anti-Putin di katedral ortodoks Moskow.