Seorang anggota Majelis Ulama Iran, badan yang memilih pemimpin agung negara itu, meninggal karena penyakit yang diakibatkan virus corona. Media-media berita melaporkan, Senin (16/3), ia merupakan korban terbaru dari sejumlah pejabat tinggi Iran yang terjangkit virus itu.
Wabah corona telah menjangkiti hampir 14.000 orang di Iran dan menewaskan lebih dari 700 orang. Jumlah korban tewas itu meningkat lebih dari 100 selama 24 jam terakhir.
Banyak pihak menduga angka kasus sesungguhnya lebih tinggi. Mereka mempertanyakan cara negara itu melaporkan jumlah kasus terkait virus corona.
Kantor berita Fars dan Tasnim melaporkan korban tewas itu bernama Hashem Bathaei, seorang anggota moderat di majelis itu. Majelis tersebut memiliki otoritas memilih dan memecat pemimpin agung, yang merupakan penentu terakhir dari semua kebijakan besar.
Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei, yang berusia 80 tahun dan telah berkuasa sejak 1989, mengenakan sarung tangan pada sebuah kegiatan publik baru-baru, tampaknya sebagai tindak pencegahan.
Bagi banyak orang, virus corona hanya menimbulkan gejala ringan hingga moderat, seperti demam dan batuk. Namun bagi sejumlah orang lain, khususnya para lanjut usia yang memiliki masalah kesehatan bisa mengakibtakan penyakit lebih parah, termasuk radang paru-paru.
Kebanyakan orang berhasil memulihkan kesehatan mereka. Mereka yang menderita gejala ringan hanya perlu waktu pemulihan dua pekan, sementara mereka dengan gejala lebih berat butuh tiga hingga enam pekan untuk pulih.[ab/uh]