Para anggota parlemen pro-demokrasi di Hong Kong mengacungkan payung-payung kuning dan melakukan ‘walk-out’ dari sebuah sidang parlemen, hari Rabu (7/1), sewaktu Sekretaris Utama Carrie Lam mengatakan, pemerintah bersiteguh dengan usulan untuk memeriksa terlebih dahulu para kandidat dalam pemilu Hong Kong tahun 2017.
‘Walk-out’ hari Rabu (7/1) itu mengisyaratkan dukungan bagi berbagai protes yang telah melumpuhkan kota itu sejak tahun lalu, setelah rencana penyaringan tersebut diusulkan.
Rancangan tadi mewajibkan para kandidat disaring oleh sebuah komisi, yang disebut pihak oposisi bersikap lebih cenderung kepada pemerintah komunis di Beijing. Lam menyebutkan dalam pidatonya, hari Rabu (7/1), perkembangan konstitusional itu mesti dibina berdasarkan rangcangan yang didukung Beijing.
Para pendukung pro-demokrasi – yang menggunakan payung kuning sebagai simbol solidaritas mereka – menyerukan pemilu bebas, yang memungkinkan kota memilih sendiri kepemimpinan mereka tanpa pengendalian dari Beijing.