Sekelompok anggota parlemen Inggris mendesak pemerintah agar mencabut kewarganegaraan istri Presiden Suriah Bashar al-Assad yang kelahiran Inggris.
Beberapa anggota Liberal Demokrat dalam Parlemen mengirim surat kepada Menteri Dalam Negeri Amber Rudd hari Minggu (16/4), yang mengatakan Asma Assad agar tidak dapat mewakili suaminya dan tetap memegang kewarganegaraan Inggris.
Anggota parlemen Tom Brake mengatakan, "Ibu negara Suriah telah bertindak tidak sebagai warga biasa melainkan sebagai juru bicara presiden Suriah."
Ia mengatakan Asma Assad hendaknya berhenti membela “tindakan biadab Suriah, kalau tidak, kehilangan kewarganegaraannya.”
Inggris telah menyerukan agar suaminya turun dari jabatan presiden dan mengutuk penggunaan senjata kimia olehnya.
Asma Assad berpendidikan di Inggris dan bekerja sebagai seorang bankir investasi sebelum dia menikah tahun 2000. [gp]