Anggota Kongres dari Partai Republik berdebat dengan Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, pada Kamis (21/3), di hadapan Komite Keuangan Senat, saat membahas tentang proposal anggaran dari Presiden Joe Biden.
Pengajuan untuk anggaran tahun 2025 yang menawarkan keringanan pajak bagi keluarga, biaya perawatan kesehatan yang lebih rendah, defisit yang lebih kecil, dan pajak yang lebih tinggi bagi orang kaya dan perusahaan, merupakan rencana mengenai apa yang akan terjadi pada masa depan, jika Biden dan sejumlah rekan Demokrat lainnya menang pada pemilu November mendatang.
Berdasarkan rencana presiden, para miliarder akan dikenai pajak minimum sebesar 25% dan pajak perusahaan akan meningkat, sehingga membalikkan komponen kunci dalam Undang-Undang Pemotongan Pajak dan Ketenagakerjaan, yang dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump pada tahun 2017.
Anggota Partai Republik di komite tersebut mengecam proposal anggaran Biden, dan bersikeras bahwa rencana dalam proposal itu akan menaikkan inflasi, menurunkan upah, dan memeliharan tekanan yang muncul terhadap kelas pekerja di Amerika Serikat.
“Presiden Biden berjanji tidak akan menaikkan pajak bagi individu yang berpenghasilan kurang dari $400,000. Namun kenyataannya, pemerintahannya telah mengingkari janji tersebut. Inflasi adalah pajak bagi seluruh warga Amerika, suku bunga yang tinggi menghambat warga untuk membeli rumah dan menghambat pertumbuhan ekonomi usaha kecil,” kata Senator dari Montana, Steve Daines.
Senator Partai Republik dari Louisiana, Bill Cassidy, mengecam rencana Biden itu sebagai "serangkaian poin pembicaraan" yang tidak memiliki detil khusus.
Ketika Yellen mengisyaratkan bahwa Biden ingin bekerja sama dengan Kongres untuk membuat proposal yang lebih rinci, Cassidy membalas, “jika presiden ingin bekerja sama dengan Kongres, mengapa ia terus-menerus mengeksploitasi anggota Partai Republik terkait hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang tampaknya sesuai dengan keinginannya untuk terpilih kembali?”
Senator dari Oregon Ron Wyden, yang merupakan ketua komite tersebut, membela anggaran Biden dengan mengatakan lawan presidennya, Donald Trump, “berencana untuk kenaikan pajak bagi pekerja Amerika dan keluarga kelas menengah.”
“Akan ada lebih banyak keringanan pajak bagi perusahaan multinasional, dan juga bantuan besar bagi mereka yang berada di posisi paling atas, para miliarder,” kata Wyden.
Walaupun kemungkinannya kecil untuk disepakati oleh DPR maupun Senat, proposal anggaran tersebut merupakan kesempatan bagi Biden untuk mengatur arah persaingan dalam upayanya menjabat kembali sebagai presiden, sebagaimana Trump yang berupaya menggiring para pemilih pada rencananya.[ps/lt/rs]
Forum