Menurut data resmi, Jumat (1/5), jumlah pemakaman di Jakarta mencapai rekor tertinggi pada April. Angka itu mengindikasikan bahwa mungkin jumlah kematian akibat Covid-19 di ibu kota lebih tinggi dibandingkan dengan angka resmi yang dilaporkan.
Pada April tercatat ada 4.377 pemakaman. Ditambah dengan jumlah pemakaman pada Maret sebanyak 4.422, mengindikasikan bahwa lebih dari 2.500 orang telah meninggal dunia Jakarta dalam dua bulan terakhir dibandingkan angka rata-rata pada periode itu.
Data penguburan, yang diperoleh dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, tidak menyebut penyebab kematian.
Jakarta adalah pusat wabah virus corona di negara terpadat keempat di dunia itu. Menurut pemerintah pusat, ada 375 kematian akibat COVID-19 di ibu kota hingga Sabtu (2/5).
Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk Covid-19, Jumat (1/5), mengatakan Indonesia mencatat 800 kematian akibat penyakit itu.
Ditanya mengenai angka pemakaman di Jakarta, Yurianto mengatakan kepada Reuters bahwa angka resmi kematian akibat virus korona hanya mencakup mereka yang meninggal dunia setelah dites positif mengidap COVID-19.
Sebagian orang yang meninggal dunia dengan gejala-gejala COVID-19 tidak dites sama sekali, sementara yang lainnya diambil sampel secara "tidak benar," kata Yurianto. Dia tidak merincikan apa yang dimaksud dengan sampel yang tidak benar itu. [vm/ft]