Australia telah memulai latihan militer bersama dengan China tidak jauh dari pulau buatan yang disengketakan di Laut China Selatan. Canberra menegaskan latihan ini merupakan kesempatan berharga untuk bekerja sama dengan negara tetangga di kawasan itu, meskipun para analis khawatir kegiatan ini mungkin digunakan untuk keperluan propaganda.
Latihan menggunakan peluru tajam ini telah direncanakan sejak lama, tetapi baru berlangsung pada waktu meningkatnya ketegangan diplomatik di Laut China Selatan, di mana China berusaha menunjukkan klaim teritorialnya dengan membangun pulau-pulau baru.
Mulai Senin, Angkatan Laut Australia terlibat dalam latihan perang bersama pasukan China, tidak jauh dari perairan yang disengketakan.
Pekan lalu, Amerika mengirim sebuah kapal perang ke daerah tersebut untuk menegaskan apa yang disebuntya “kebebasan navigasi.”
Menteri Pertahanan Australia, Marsekal Udara Mark Binskin meremehkan kekhawatiran diplomatik terkait latihan militer tersebut.
"Ini merupakan kesempatan untuk bekerjasama dengan angkatan laut di kawasan serta untuk menunjukkan transparansi dan kemampuan mengenai apa yang kami lakukan. Inilah yang kami lakukan dengan banyak angkatan laut di kawasan ini. Ini merupakan bagian dari hubungan yang kami miliki dengan banyak angkatan laut yang dikembangkan antara pasukan-pasukan pertahanan. Jadi janganlah kita melebih-lebihkan latihan itu dari yang sesungguhnya," katanya.
Tetapi Euan Graham dari Lowy Institute, lembaga kajian strategis independen yang berbasis di Sydney, meyakini bahwa pemilihan waktu penyelenggaraan latihan itu tidak tepat.
Ia khawatir latihan itu mungkin dimanfaatkan China untuk keperluan propaganda.
"Australia bangga akan hubungan eratnya dengan Angkatan Laut China - tidak banyak yang memiliki kemampuan untuk bekerjasama seerat ini. Masalahnya adalah pemilihan waktunya sekarang ini dan apakah ini akan memberi pesan yang membingungkan karena Amerika baru saja melancarkan operasi kebebasan navigasinya di Laut China Selatan," kata Euan Graham.
Australia diyakini sebagai satu-satunya militer Barat yang menyelenggarakan latihan dengan melakukan penembakan sungguhan bersama-sama dengan China. Latihan perang kedua negara itu pertama kali diadakan pada tahun 2010.
Hubungan Australia dengan mitra-mitra kuatnya telah menimbulkan tantangan diplomatik, di mana negara itu harus memajukan hubungan dagangnya yang penting dengan China, sambil mempertahankan hubungan keamanan historisnya dengan Amerika Serikat. [lt]