Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut kembali melakukan latihan bersama dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) di Surabaya, yang diberi nama sandi CARAT atau Cooperation Afloat Readiness And Training.
Tiga kapal perang Amerika Serikat bersandar di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, menandai dimulainya latihan bersama angkatan laut Indonesia dengan Amerika Serikat. Latihan gabungan ini menjadi ajang bagi angkatan laut kedua negara untuk saling belajar dan meningkatakan kemampuan di bidang operasi penyergapan maritim, peperangan amphibi dan operasi bawah laut, penyelaman dan operasi penyelamatan, serta berbagai latihan militer termasuk intelejen.
Panglima Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Timur (Koarmatim) Laksamana Muda Agung Pramono mengatakan, latihan bersama antara angkatan laut kedua negara selain untuk meningkatkan kemampuan prajurit dalam hal pengamanan maritim, juga menjadi ajang bertukar ilmu dan pengetahuan militer kedua negara.
“Manfaatnya sangat banyak, karena kita untuk meningkatkan kemampuan kita, tidak hanya melatih diri kita sendiri tapi kita juga latihan dengan negara sahabat yang saat ini adalah Amerika. Jadi merupakan kesempatan untuk berhadapan dengan negara lain, untuk juga menimba pengetahuan-pengetahuan dari mereka, demikian juga mereka akan menimba dari kita. Jadi kedudukannya sama, ini saling, jadi ini saling cooperation, saling membangun sebuah hubungan yang baik di antara kedua negara,” ujar Agung Pramono.
Pimpinan Kapal Perang Amerika Serikat, Laksamana Tom Carney mengungkapkan, melalui berbagai jenis latihan yang dijalani prajurit angkatan laut kedua negara, kemampuan prajurit laut kedua negara diharapkan akan semakin meningkat.
“Harapan kami dengan kerjasama yang berlangsung selama 18 tahun, pelaksanaan latihan CARAT ini setiap tahunnya semakin ditingkatakan dalam hal teknis, dengan materi latihan yang semakin kompleks dan sulit. Hal ini untuk meningkatkan kemampuan angkatan laut, dan ini latihan yang sangat bagus antara Indonesia dan Amerika untuk membangun hubungan baik antara US Navy dan TNI AL,” kata Tom Carney.
Kedatangan sekitar 1.000 personel Taks Group Angkatan Laut dan Marinir Amerika Serikat di Surabaya selama 10 hari, selain melakukan latihan bersama juga menggelar berbagai kegiatan sosial di Surabaya dan Madura. Public Affairs Officer Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Emily Yasmin Norris mengatakan, bakti sosial berupa pelayanan kesehatan serta pembangunan sarana belajar, menjadi aktivitas bersama yang dilakukan prajurit angkatan laut Amerika serikat dan Indonesia.
Emily Yasmin Norris menjelaskan, “Selain aktivitas ini juga ada aktivitas sosial, misalnya hari ini di Madura ada kerja untuk mendukung Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) di Kwanyar, untuk membangun tempat air bersih, atau tempat solar panel, untuk menggunakan listrik yang lebih hijau, dan juga untuk kasi alat-alat sport untuk sekolah.”
Tiga kapal perang Amerika Serikat bersandar di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, menandai dimulainya latihan bersama angkatan laut Indonesia dengan Amerika Serikat. Latihan gabungan ini menjadi ajang bagi angkatan laut kedua negara untuk saling belajar dan meningkatakan kemampuan di bidang operasi penyergapan maritim, peperangan amphibi dan operasi bawah laut, penyelaman dan operasi penyelamatan, serta berbagai latihan militer termasuk intelejen.
Panglima Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Timur (Koarmatim) Laksamana Muda Agung Pramono mengatakan, latihan bersama antara angkatan laut kedua negara selain untuk meningkatkan kemampuan prajurit dalam hal pengamanan maritim, juga menjadi ajang bertukar ilmu dan pengetahuan militer kedua negara.
“Manfaatnya sangat banyak, karena kita untuk meningkatkan kemampuan kita, tidak hanya melatih diri kita sendiri tapi kita juga latihan dengan negara sahabat yang saat ini adalah Amerika. Jadi merupakan kesempatan untuk berhadapan dengan negara lain, untuk juga menimba pengetahuan-pengetahuan dari mereka, demikian juga mereka akan menimba dari kita. Jadi kedudukannya sama, ini saling, jadi ini saling cooperation, saling membangun sebuah hubungan yang baik di antara kedua negara,” ujar Agung Pramono.
Pimpinan Kapal Perang Amerika Serikat, Laksamana Tom Carney mengungkapkan, melalui berbagai jenis latihan yang dijalani prajurit angkatan laut kedua negara, kemampuan prajurit laut kedua negara diharapkan akan semakin meningkat.
“Harapan kami dengan kerjasama yang berlangsung selama 18 tahun, pelaksanaan latihan CARAT ini setiap tahunnya semakin ditingkatakan dalam hal teknis, dengan materi latihan yang semakin kompleks dan sulit. Hal ini untuk meningkatkan kemampuan angkatan laut, dan ini latihan yang sangat bagus antara Indonesia dan Amerika untuk membangun hubungan baik antara US Navy dan TNI AL,” kata Tom Carney.
Kedatangan sekitar 1.000 personel Taks Group Angkatan Laut dan Marinir Amerika Serikat di Surabaya selama 10 hari, selain melakukan latihan bersama juga menggelar berbagai kegiatan sosial di Surabaya dan Madura. Public Affairs Officer Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Emily Yasmin Norris mengatakan, bakti sosial berupa pelayanan kesehatan serta pembangunan sarana belajar, menjadi aktivitas bersama yang dilakukan prajurit angkatan laut Amerika serikat dan Indonesia.
Emily Yasmin Norris menjelaskan, “Selain aktivitas ini juga ada aktivitas sosial, misalnya hari ini di Madura ada kerja untuk mendukung Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) di Kwanyar, untuk membangun tempat air bersih, atau tempat solar panel, untuk menggunakan listrik yang lebih hijau, dan juga untuk kasi alat-alat sport untuk sekolah.”