Media pemerintah China, Senin (8/7), mengkritik perusahaan penimbun biji-bijian milik negara, Sinograin, setelah media lokal melaporkan bahwa kapal tanker perusahaan itu diduga digunakan juga untuk mengangkut minyak goreng, memicu kekhawatiran akan keamanan pangan.
Beijing News pekan lalu melaporkan bahwa sudah menjadi “rahasia umum” dalam industri transportasi bahwa Sinograin menggunakan kapal tanker untuk mengangkut bahan bakar dan produk pangan seperti minyak goreng, minyak kedelai, dan sirup. Perusahaan tidak membersihkan dulu tanker untuk penggunaan yang berbeda.
Laporan tersebut memicu kegemparan di media sosial karena kekhawatiran akan kontaminasi makanan.
Konsumen China semakin sensitif terhadap keamanan pangan dan beralih ke produk asing. Beijing meningkatkan pengawasan, setelah rangkaian skandal, termasuk penjualan susu formula bayi yang mengandung bahan kimia melamin untuk industri dalam jumlah yang mematikan pada 2008.
Sinograin, dalam postingan di Weibo Sabtu lalu, mengatakan pihaknya telah memerintahkan penyelidikan apakah operator transportasi yang keluar dan masuk gudang mematuhi peraturan keamanan pangan. Unit-unit transportasi dan kendaraan pengangkut yang didapati melanggar peraturan akan segera dihentikan dan setiap masalah besar yang ditemukan akan dilaporkan ke otoritas pengatur terkait, kata Sinograin.
Pada Senin, stasiun televisi pemerintah, CCTV, menyebut operasi itu sebagai tindakan penghematan biaya yang “sama saja dengan peracunan”. “Sementara Sinograin berusaha menebus kerugian, konsumen masih bingung dan kaget,” kata CCTV dalam postingan di WeChat.
Mencampur produk semacam itu “bukan saja provokasi terang-terangan terhadap ‘Undang-Undang Keamanan Pangan’, tetapi juga menunjukkan ketidakpedulian ekstrem terhadap nyawa dan kesehatan konsumen,” kata CCTV. [ka/ab]
BEIJING —
Terkait
Paling Populer
1
Forum