Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Surabaya, Budi Hidayat, memastikan pemkot telah menyiapkan sejumlah peralatan pendeteksi suhu tubuh penumpang yang baru tiba di bandara maupun pelabuhan. Langkah itu untuk memastikan tidak ada penumpang dari luar negeri yang dicurigai terinfeksi virus corona.
Langkah antisipasi ini dilakukan agar tidak ada penumpang yang dicurigai terinfeksi virus corona, yang pulang ke rumah atau daerahnya sebelum dilakukan observasi dan penanganan medis.
“Kami memiliki body thermal scanner (pemindai suhu tubuh.red) yang akan memantau seluruh kedatangan para penumpang. Lalu kita memiliki alat thermometer gun, yang langsung memeriksa di dahi. Lalu kita memiliki alat pelindung diri untuk bagaimana mengantisipasi supaya tidak terjadi penularan,” kata Budi Hidayat.
Budi Hidayat juga memastikan, bahwa pemerintah saat ini telah menyiapkan penanganan kesehatan bagi warga Indonesia yang dipulangkan dari China, dan memastikan bahwa warga itu terbebas dari ancaman virus corona.
Dia menegaskan pemkot pada prinsipnya sudah siaga mengantisipasi kedatangan warga Indonesia yang dievakuasi dari Wuhan, China.
"Kami pastikan hari ini tim kesehatan yang terdiri dari Kemenkes, TNI, Polri, dari Kemenlu, akan menjemput. Dan, sebelum dibawa akan dilakukan pemeriksaan kesehatan dan dipastikan yang akan dipulangkan itu dalam kondisi sehat,” tegas Budi.
Humas Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Vinda Maya mengatakan, dari sepuluh mahasiswa Unesa yang belajar di Wuhan, semuanya telah siap dipulangkan ke Surabaya. Pihak kampus, kata Vinda, akan mengikuti prosedur penanganan yang telah direncanakan pemerintah, terhadap semua mahasiswa yang hendak dipulangkan dari China.
“Kalau memang posisi di observasinya ada di Natuna, ya oke di Natuna. Malah justru Rektor berencana, kalau boleh oleh otoritas untuk menjenguk, nanti akan menjenguk. Kan prosesnya empat belas hari, kami mentaati apa yang sudah direncanakan pemerintah,” ujar Vinda Maya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, meski pemerintah pusat telah mengambil langkah observasi dan penanganan medis, Pemkot Surabaya telah menyiagakan tenaga medis dan fasilitas kesehatan, untuk mengantisipasi penyakit yang masuk melalui penumpang pesawat terbang maupun kapal laut dari luar negeri.
Febria meminta masyarakat Surabaya tidak khawatir terhadap berbagai kabar yang tidak benar, terkait penyebaran virus corona dari China. Dia menambahkan pihaknya memantau setiap hari dan selalu mendapat informasi mengenai penumpang yang datang dari luar negeri.
“Kami siap (dokter) sesuai dengan jumlah penumpang yang dicurigai. Misalnya cuma empat ya empat dokter. Jadi masyarakat juga harus tenang bahwa virus itu tidak ada di Surabaya, Insya Allah di Indonesia tidak ada. Tapi dijamin kok, kalau sudah melewati masa-masa karantina, Insya Allah Aman,” kata Febria Rachmanita.
Masyarakat, kata Febria, harus memastikan imunitas diri yang baik melalui perilaku hidup bersih dan sehat, agar tidak mudah terserang virus penyakit apapun. Misalnya, imbuhnya, dengan selalu mencuci tangan dan memakai masker penutup mulut saat batuk dan pilek.
"Kalau ada batuk, pilek, demam, bisa segera ke Puskesmas atau ke rumah sakit, intinya itu. Terus kemudian jangan lupa makan dengan gizi seimbang, imunitas kita harus baik,” lanjut Febria. [pr/em]