CEO Apple Tim Cook meringkas masalah seputar penjualan Apple Watch dalam percakapannya dengan staff penjualan di toko Apple, di London: “Kita belum pernah menjual produk yang mengharuskan konsumen untuk mencobanya dulu.”
Apple akan memasuki teritori baru dengan rencana peluncuran Apple Watch bulan depan, produk baru pertama perusahaan tersebut dalam lima tahun terakhir.
Untuk menguasai pasar, jam tersebut harus memikat tidak hanya sebagai wearable gadget atau gawai sandang tetapi juga sebagai bagian dari fashion, kenyataan yang diketahui oleh Apple yang telah meluncurkan iklan di majalah Vogue bulan Maret sebanyak 12 halaman.
Perusahaan ini tidak berbicara tentang rencananya untuk memasarkan Apple Watch sebelum acara yang banyak dipuji, “Spring Forward” pada hari Senin (9/3), tapi Apple jelas berniat untuk bisa mempunyai kontrol tinggi pada penjualan dan distribusi awal, dan membuat para peritel menduga-duga kapan mereka bisa mulai menjual produk tersebut.
Nara sumber yang mempunyai informasi langsung tentang isu ini mengatakan bahwa Best Buy Co Inc., salah satu penjual produk Apple terbesar, mungkin tidak mendapatkan jam itu saat peluncuran, walaupun mereka tidak mau memberikan komentar tentang isu ini.
Peritel besar lainnya, termasuk Macy's, Saks 5th Avenue, Bloomingdales dan Barneys mengatakan mereka tidak punya rencana untuk menjual jam tersebut. Target dan Nordstrom, dan juga operator telepon besar, menolak untuk berkomentar tentang rencana mereka, walaupun sebuah sumber yang berurusan dengan isu tersebut mengatakan Nordstrom telah melakukan diskusi dengan Apple.
“Apple berhati-hati. Masih banyak yang belum diketahui tentang kinerja produk ini," kata Van Baker, wakil presiden bidang riset, dari perusahaan riset Gartner Inc.
Hal ini mungkin berarti Apple Watch awalnya hanya akan dijual di toko Apple, di mana mereka mempunyai kontrol penuh atas bagaimana pengalaman konsumen mencoba perangkat tersebut, dan staff bisa khusus dilatih untuk menjual Apple Watch, kata Baker.
'Memperbaiki' pengalaman konsumen di toko
Cook tampaknya sangat paham dengan tantangan tersebut. The Telegraph, yang mengirimkan seorang reporter untuk mengikuti Cook ke toko Apple di Covent Garden, melaporkan bahwa ia menjelaskan kepada staffnya bahwa untuk menjual jam tersebut dibutuhkan “memperbaiki pengalaman konsumen di toko.”
Tanpa informasi jelas seperti apa bentuk penyesuain tersebut, spekulasi mulai beredar kencang. The Washington Post minggu lalu menduga Apple mungkin menambah karpet dan cermin dan mengubah penerangan di toko mereka untuk meningkatkan pengalaman konsumen yang ingin membeli jam tersebut.
Media dan website juga memperkirakan Apple Watch akan dijual di toko-toko pop-up khusus di peritel mewah seperti Selfridges di London dan Colette di Paris.
Apple mengadakan acara tertutup di Colette September lalu, di mana para tamu bisa mencoba jam tersebut, tapi juru bicara Colette menolak untuk memberikan komentar apakah toko tersebut akan menjualnya.
Sampai sekarang, wearable gadget atau gawai sandang belum memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan-perusahaan teknologi. Produk saingan seperti jam Samsung Gear juga tidak laku di pasaran.
Apple berharap untuk mengubah tren tersebut, namun masih ada pertanyaan besar apakah jam tersebut akan menarik konsumen yang mencari aksesoris fashion, khususnya bisa harus diupgrade setiap beberapa tahun sekali seperti smartphone, tablet dan komputer Apple.
“Adalah keajaiban bagi pasar jam tangan bila orang-orang mau memakai jam tangan lagi, tapi secara realistis, banyak keraguan tentang hal itu,” ujar Eric Wilson, direktur berita fashion majalah InStyle.
“Konsumen fashion lebih skeptis dari yang lainnya, Apple telah memilih kelompok yang sulit," kata Wilson.