Apple Inc menjual sembilan juta iPhone baru dalam akhir pekan pertama peluncuran produk tersebut yang untuk pertama kalinya memasukkan China. Hasil penjualan tersebut mencapai hampir dua kali lipat dari penjualan iPhone sebelumnya, mendorong perusahaan mengeluarkan prediksi keuangan yang lebih optimistis.
Saham Apple melonjak lebih dari 4,6 persen setelah perusahaan tersebut mengatakan penghasilan dalam kuartal keempat akan condong pada batas atas prediksi sebelumnya untuk US$34 miliar menjadi $37 miliar.
Apple, yang mulai menjual iPhone 5s lapis atas dan iPhone 5c yang lebih murah dan berwarna-warni pada Jumat (20/9), jarang sekali menyesuaikan prediksi keuangannya di tengah-tengah kuartal. Sejak CEO Tim Cook menduduki jabatannya, perusahaan teknologi terbesar di dunia itu mulai lebih mengakrabi Wall Street.
"Para kritikus mengatakan Apple telah kehilangan sihirnya," ujar Daniel Erns, analis dari Hudson Square Research. “Namun para pembeli mengatakan hal yang berbeda sama sekali. Jelas, orang-orang menyukai produknya. Senitimen ini hampir lebih penting daripada angka."
Penjualan model-model terbaru ini hampir dua kali lipat dari penjualan iPhone 5 yang mencapai lima juta pada akhir pekan pertamanya sejak diluncurkan setahun yang lalu, dan jauh melebihi angka kasar enam juta yang diperkirakan para analis.
Rekor penjualan dan prediksi yang dinaikkan memperkuat ekspektasi permintaan kuat dari produk-produk Apple terbaru. Para kritikus mengatakan iPhone 5c terlalu mahal untuk mengambil untung di pasaran.
Apple, yang reputasinya semakin buruk terkait estimasi konservatif yang sering berlebihan, telah memutuskan untuk memperbaik panduan untuk para investor. Para anlis mengatakan perubahan ini akan membantu mengekang ekspektasi finansial yang berlebihan.
Prediksi untuk peluncuran iPhone terbaru terbukti lebih sulit dibandingkan sebelumnya untuk para analis, karena perusahaan itu memperkenalkan dua model secara simultan di 11 negara, termasuk pasar China yang penting. Apple meluncurkan iPhone 5 hanya di sembilan negara.
Faktor lain adalah pada saat ini, Apple bekerja sama dengan NTT Docomo, perusahaan telekomunikasi ponsel terbesar di Jepang.
China termasuk dalam daftar peluncuran perdana, selain Hong Kong, Singapura, Amerika Serikat, Australia, Jepang, Inggris, Kanada, Jerman, Perancis dan Puerto Rico. Sebelumnya, Apple baru menjual ponselnya di China beberapa bulan setelah peluncuran global.
Permintaan untuk iPhone 5S telah melampaui pasokan awal dan banyak pesanan daring dijadwalkan untuk dikirimkan dalam beberapa minggu terakhir, menurut Apple. (Reuters)
Saham Apple melonjak lebih dari 4,6 persen setelah perusahaan tersebut mengatakan penghasilan dalam kuartal keempat akan condong pada batas atas prediksi sebelumnya untuk US$34 miliar menjadi $37 miliar.
Apple, yang mulai menjual iPhone 5s lapis atas dan iPhone 5c yang lebih murah dan berwarna-warni pada Jumat (20/9), jarang sekali menyesuaikan prediksi keuangannya di tengah-tengah kuartal. Sejak CEO Tim Cook menduduki jabatannya, perusahaan teknologi terbesar di dunia itu mulai lebih mengakrabi Wall Street.
"Para kritikus mengatakan Apple telah kehilangan sihirnya," ujar Daniel Erns, analis dari Hudson Square Research. “Namun para pembeli mengatakan hal yang berbeda sama sekali. Jelas, orang-orang menyukai produknya. Senitimen ini hampir lebih penting daripada angka."
Penjualan model-model terbaru ini hampir dua kali lipat dari penjualan iPhone 5 yang mencapai lima juta pada akhir pekan pertamanya sejak diluncurkan setahun yang lalu, dan jauh melebihi angka kasar enam juta yang diperkirakan para analis.
Rekor penjualan dan prediksi yang dinaikkan memperkuat ekspektasi permintaan kuat dari produk-produk Apple terbaru. Para kritikus mengatakan iPhone 5c terlalu mahal untuk mengambil untung di pasaran.
Apple, yang reputasinya semakin buruk terkait estimasi konservatif yang sering berlebihan, telah memutuskan untuk memperbaik panduan untuk para investor. Para anlis mengatakan perubahan ini akan membantu mengekang ekspektasi finansial yang berlebihan.
Prediksi untuk peluncuran iPhone terbaru terbukti lebih sulit dibandingkan sebelumnya untuk para analis, karena perusahaan itu memperkenalkan dua model secara simultan di 11 negara, termasuk pasar China yang penting. Apple meluncurkan iPhone 5 hanya di sembilan negara.
Faktor lain adalah pada saat ini, Apple bekerja sama dengan NTT Docomo, perusahaan telekomunikasi ponsel terbesar di Jepang.
China termasuk dalam daftar peluncuran perdana, selain Hong Kong, Singapura, Amerika Serikat, Australia, Jepang, Inggris, Kanada, Jerman, Perancis dan Puerto Rico. Sebelumnya, Apple baru menjual ponselnya di China beberapa bulan setelah peluncuran global.
Permintaan untuk iPhone 5S telah melampaui pasokan awal dan banyak pesanan daring dijadwalkan untuk dikirimkan dalam beberapa minggu terakhir, menurut Apple. (Reuters)