Pejabat-pejabat Rusia mengatakan sedikitnya 12 orang tewas dan 80 lainnya masih terperangkap setelah terjadinya dua ledakan gas methan dalam sebuah tambang batubara di Siberia.
Kedua ledakan itu terjadi Sabtu malam dan Minggu dinihari dengan selisih empat jam. Sembilan-belas orang tim penyelamat termasuk diantara yang terperangkap dalam tambang itu ketika ledakan kedua menutup jalan keluar mereka.
Kata Perdana Menteri Vladimir Putin, tim penyelamat tambahan belum bisa dikirim ke dalam tambang itu sampai gas methan yang terdapat didalamnya bisa dialirkan keluar.
Kecelakaan tambang batubara dan kecelakaan dalam berbagai industri lainnya sering terjadi di Rusia dan beberapa bekas republik Soviet dulu, karena kurangnya pemeliharaan dan peraturan keselamatan.