Seorang diplomat senior AS menyampaikan seruan agar Korea Utara berhenti melakukan provokasi dan kembali melanjutkan perundingan nuklir, menjelang tenggat waktu akhir tahun yang ditetapkan Pyongyang.
"Perkenankan saya menyampaikan ini secara langsung ke sejawat-sejawat kami di Korea Utara: Ini saatnya kita melakukan pekerjaan kita. Ayo selesaikan. Kami di sini, dan kalian tahu bagaimana menghubungi kami,“ kata Steve Biegun, utusan khusus AS untuk Korea Utara.
Biegun menyampaikan pernyataan tersebut di Seoul, beberapa hari setelah Korea Utara melangsungkan dua uji coba yang tampaknya mesin-mesin peluncur misil jarak jauh. Pyongyang sebelumnya menjanjikan akan memberi AS “hadiah natal” yang mengancam jika tidak menawarkan lebih banyak konsesi menjelang akhir tahun.
Tindakan Korea Utara itu meningkatkan kekhawatiran bahwa ketegangan besar akan kembali terjadi di Semenanjung Korea pada 2020, yang kemungkinan akan merusak usaha diplomasi selama hampir dua tahun antara Presiden ASDonald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
“Perkenankan saya untuk memperjelas: Amerika Serikat tidak menetapkan tenggat waktu. Kami memiliki tujuan,” kata Biegun.
Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara mengungkapkan kefrustasiannya atas penolakan AS untuk mengakui tenggat waktu akhir tahun yang ditetapkan Pyongyang. Korea Utara meningkatkan ancamannya seiring mendekatnya tenggat waktu itu.
Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan, Pyongyang telah membuat keputusan pasti mengenai apa yang akan dilakukan, namun tidak mengungkapkan apa sesungguhnya keputusan yang dimaksud itu. [ab/lt]