Pemerintah Amerika akan membatasi visa bagi mahasiswa China yang ingin belajar teknologi tinggi di Amerika sampai hanya satu tahun mulai tanggal 11 Juni.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan, sesuai kebijakan baru itu, para petugas konsuler Amerika bisa membatasi berapa lama visa itu berlaku, dibanding kebiasaan selama ini memberikan visa yang berlaku sampai lima tahun.
Kantor berita Associated Press mengutip presiden Dewan Pendidikan Amerika Ted Mitchel mengatakan “kebijakan baru ini buruk bagi lembaga-lembaga pendidikan di Amerika dan merugikan bagi bangsa Amerika.”
“Walaupun kebijakan ini agaknya ditujukan pada mahasiswa-mahasiswa China yang ingin mempelajari sains, teknologi, enjinering dan matematika, dampaknya akan sangat merugikan pada kemampuan kita untuk menarik mahasiswa internasional dari seluruh dunia,” tambah Ted Mitchel.
“Kami khawatir bahwa menggunakan rasa kecurigaan atas sejumlah besar siswa asing akan dianggap sebagai isyarat bahwa Amerika tidak akan menerima mahasiswa dan pakar yang berbakat dari banyak negara,” imbuhnya lagi.
Dari lebih satu juta mahasiswa internasional yang belajar di Amerika, 30 persen berasal dari China. Tapi belakangan ini jumlah siswa asing yang datang ke Amerika menurun, sebagian karena tingginya beaya kuliah dan adanya pembatasan kunjungan orang asing ke Amerika sejak Presiden Trump terpilih. Penyebab lain turunnya jumlah siswa asing itu adalah meningkatnya kesempatan belajar di berbagai negara Asia. [ii]