Para pejabat Gedung Putih, Rabu (4/4), memaparkan rencana untuk mengirim pasukan Garda Nasional ke perbatasanAmerika Serikat dengan Meksiko.
Rencana ini adalah bagian dari usaha Presiden Donald Trump untuk menghadapi masalah imigran gelap yang terus berkembang.
Keputusan untuk menugaskan militer Amerika ke perbatasan merupakan aspek baru yang penting dari serangkaian tindakan keras yang dijalankan Trump terhadap masalah imigrasi.
Tetapi sebagian besar langkah itu belum jelas, termasuk berapa banyak tentara yang akan dikirim, kapan mereka akan ditugaskan, dan apa yang akan mereka lakukan.
“Diperlukan waktu untuk menyusun tugas secara terinci, tetapi kita akan segera mulai dan bergerak cepat, kata Kirstjen Nielsen, Menteri Keamanan Dalam Negeri. Kami sangat senang mendapat dukungan seperti ini."
Di Amerika, militer yang berdinas aktif biasanya dilarang melakukan tugas-tugas penegakan hukum, termasuk menangkap para pelanggar perbatasan.
Tetapi Presiden Amerika di masa lalu pernah mengerahkan Garda Nasional ke perbatasan untuk memberikan dukungan kepada pasukan penjaga perbatasan.
Nielsen mengatakan pasukan Garda Nasional itu akan membantu pengawasan perbatasan dan "tugas-tugas pendukung" lainnya. Dia menolak untuk mengatakan berapa besar pasukan itu, tetapi mengatakan akan menugaskan sebanyak tentara yang diperlukan untuk mengisi kekosongan sekarang."
Seorang pejabat senior pemerintah Trump menolak untuk mengatakan apakah pasukan Garda Nasional akan dipersenjatai, dengan mengatakan bahwa rinciannya masih disusun. Tetapi ia mengatakan pasukan itu akan efektif. [sp/ii]