AS memperketat sanksi-sanksi ekonominya terhadap Iran, Kamis (2/5), dengan mengakhiri serangkaian pengecualian yang memungkinkan sejumlah negara pembeli minyak terbesar Iran terus melakukan pembelian mereka.
Dengan berakhirnya pengecualian terhadap delapan negara pembeli minyak Iran itu, Menlu AS Mike Pompeo mengatakan, AS memberlakukan tekanan maksimum terhadap Iran.
Departemen Luar Negeri AS menyebut langkah itu pemenuhan janji pemerintahan Trump untuk menutup kemungkinan Iran mengekspor minyak, dan menghalangi rezim pemerintahan di sana untuk memperoleh pemasukan yang kemungkinan digunakan untuk mendanai kegiatan terorisme dan perang di luar negeri.
Langkah itu merupakan yang terkini dalam serangkaian langkah yang diambil AS sejak Trump memegang jabatan presiden dengan janji menarik Amerika dari kesepakatan internasional yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi-sanksi ekonomi.
Trump mengumumkan pengunduran diri Amerika dari kesepakatan itu pada Mei 2018, dan mulai memberlakukan sanksi-sanksi November lalu. Namun China, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Turki, Italia dan Yunani masih terus diperbolehkan untuk membeli minyak Iran hingga Rabu kemarin. [ab]