Pengakuan resmi itu dikeluarkan dalam sepucuk surat dari Jaksa Agung Amerika Eric Holder kepada para tokoh Kongres, hari Rabu (22/5) menjelang pidato utama keamanan nasional oleh Presiden Barack Obama.
Dalam surat yang dialamatkan kepada ketua Komisi Kehakiman Senat Patrick Leahy tersebut, Holder mengatakan tewasnya korban tersebut terjadi dalam operasi kontra-terorisme Amerika terhadap militan al-Qaida dan cabang-cabang mereka.
Dokumen lima halaman tersebut mengakui bahwa pasukan Amerika pada tahun 2011 dengan sengaja menewaskan Anwar al-Awlaki, ulama radikal yang lahir di Amerika tahun 1971, ketika ayahnya warga Yaman sedang kuliah tingkat sarjana di universitas-universitas Amerika.
Dokumen itu mengatakan tiga lagi warga Amerika tewas saat itu, walaupun tidak langsung sebagai sasaran pasukan Amerika. Orang-orang yang tewas itu mencakup Samir Khan, yang tewas dalam serangan yang sama dengan yang menewaskan ulama tadi dan putra al-Awlaki, yang tewas beberapa hari kemudian.
Korban yang ke-4, Jude Kenan Mohammed, tewas dalam serangan di Pakistan.
Dalam surat yang dialamatkan kepada ketua Komisi Kehakiman Senat Patrick Leahy tersebut, Holder mengatakan tewasnya korban tersebut terjadi dalam operasi kontra-terorisme Amerika terhadap militan al-Qaida dan cabang-cabang mereka.
Dokumen lima halaman tersebut mengakui bahwa pasukan Amerika pada tahun 2011 dengan sengaja menewaskan Anwar al-Awlaki, ulama radikal yang lahir di Amerika tahun 1971, ketika ayahnya warga Yaman sedang kuliah tingkat sarjana di universitas-universitas Amerika.
Dokumen itu mengatakan tiga lagi warga Amerika tewas saat itu, walaupun tidak langsung sebagai sasaran pasukan Amerika. Orang-orang yang tewas itu mencakup Samir Khan, yang tewas dalam serangan yang sama dengan yang menewaskan ulama tadi dan putra al-Awlaki, yang tewas beberapa hari kemudian.
Korban yang ke-4, Jude Kenan Mohammed, tewas dalam serangan di Pakistan.