Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo dan Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman, Senin (14/1), sepakat tentang perlunya melanjutkan de-eskalasi dalam konflik di Yaman, termasuk gencatan senjata di kota pelabuhan utama Hodeida.
Kedutaan Besar Amerika di Arab Saudi mengirim foto-foto lewat cuitan di Twitter yang menunjukkan Pompeo bersama putra mahkota bersama dan mengatakan, “Solusi politik yang komprehensif adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik.”
Sejak 2015, Arab Saudi telah memimpin koalisi yang melakukan serangan udara dan berbagai upaya militer lainnya untuk mendukung pemerintah Yaman dalam perang melawan pemberontak Houthi yang menguasai ibukota dan banyak daerah lainnya.
Amerika Serikat telah memberikan dukungannya untuk kampanye yang dipimpin Saudi, termasuk pengisian bahan bakar di udara dan dukungan logistik lainnya.
Pada bulan Desember, Senat Amerika menegur Arab Saudi dengan hasil pemungutan suara yang menyerukan agar dukungan Amerika dihentikan.
Para anggota Senat juga menyalahkan putra mahkota atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi ketika dia mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada bulan Oktober. Awalnya Arab Saudi mengatakan Khashoggi dengan telah meninggalkan konsulat dengan aman atas kehendaknya sendiri, tetapi kemudian mengakui bahwa dia dibunuh di sana dalam apa yang disebut oleh para pejabat Saudi sebagai operasi oleh para petugas nakal.”
Turki mengatakan perintah untuk membunuh journalist Washington Post itu berasal dari tingkat tertinggi pemerintah Saudi, tetapi para pejabat Saudi menyatakan pembunuhan itu tidak diperintahkan oleh putra mahkota Saudi. [lt]