Para pejabat Amerika menyatakan keheranannya Rabu (21/12) atas komentar Rusia bahwa hubungan antara kedua negara praktis beku.
"Saya juga terkejut seperti kalian," kata seorang pejabat tinggi Amerika kepada wartawan, dan menambahkan bahwa juru bicara Kremlin Dmitry Peskov "harus ditanya tentang komentarnya itu."
Pernyataan resmi Kremlin itu disampaikan hanya sehari setelah percakapan telepon antara Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, dan pada hari yang sama para pejabat militer Amerika dan Rusia mengadakan konferensi lewat video membahas keselamatan penerbangan di Suriah.
"Dialog tidak terputus," kata juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby dalam arahan harian Rabu. "Komunikasi tidak beku."
Washington tetap berkomitmen untuk mengadakan "dialog dan komunikasi," tambah Kirby.
Para pejabat Amerika mengakui ada perbedaan yang signifikan dengan Rusia karena ketegangan meningkat, yang disebabkan dukungan Russia pada pemerintah Suriah dalam serangan brutal terhadap pemberontak sampai pada dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika baru-baru ini.
Ada harapan bahwa hubungan AS-Rusia, yang menjadi semakin tegang selama delapan tahun pemerintahan Obama, akan membaik pada waktu Donald Trump menjabat sebagai presiden.
Presiden terpilih Trump menepis laporan intelijen Amerika yang menyalahkan Rusia karena meretas komputer Komite Nasional Partai Demokrat dan kampanye mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, yang dikalahkan oleh Trump dalam pemilu.
Trump juga memuji Presiden Rusia Vladimir Putin dan menunjuk Ketua ExxonMobil dan CEO Rex Tillerson, yang mempunyai hubungan bisnis yang erat dengan Rusia, untuk menjadi menteri luar negeri AS. [sp/isa]