Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ke Pentagon pada Selasa (31/8). Zelenskyy melawat ke Amerika dengan harapan memperkuat hubungan keamanan dengan Amerika.
Amerika menjanjikan hingga $60 juta bantuan militer ke Ukraina sebelum pertemuan pada Rabu (1/9) di Gedung Putih antara Presiden Joe Biden dan rekannya Presiden Volodymyr Zelenskyy.
Pemerintahan Biden mengatakan dalam pemberitahuan kepada Kongres bahwa paket bantuan untuk Ukraina diperlukan karena "peningkatan besar aktivitas militer Rusia di perbatasannya" dan karena serangan mortir, pelanggaran gencatan senjata dan provokasi lain.
Zelenskky akan bertemu Biden sebagai bagian dari lawatan ke Gedung Putih yang diharapkan pemerintah akan menunjukkan dukungan bagi kedaulatan Ukraina dalam menghadapi Rusia yang merebut Krimea dan mendukung separatis bersenjata di timur negara itu.
Gedung Putih juga mengatakan bahwa Biden akan mendorong upaya Zelenskyy untuk mengatasi korupsi di negara itu. Sedangkan Zelenskyy diperkirakan akan menyampaikan kepada Biden soal keputusan Amerika tidak memblokir pembangunan pipa Nord Stream 2 ke Jerman yang melewati Ukraina.
Pipa gas dari Rusia ke Eropa itu ditentang keras oleh Ukraina dan Polandia, serta Partai Republik dan Partai Demokrat di Kongres Amerika. Zelenskyy menggambarkan pipa itu sebagai senjata geopolitik yang kuat untuk Rusia.
Bantuan baru militer itu untuk menunjukkan bahwa Amerika berkomitmen terhadap keamanan Ukraina pada saat negara pecahan Uni Soviet itu mencari dukungan Barat yang lebih kuat sementara jumlah pasukan Rusia semakin banyak, meningkatkan ketegangan.
Paket baru itu akan mencakup lebih banyak rudal antitank Javelin, yang dianggap penting oleh Ukraina untuk bertahan melawan separatis yang didukung Rusia. [ka/jm]