AS melaporkan hampir 1.500 kematian akibat virus corona di berbagai penjuru negara itu, Rabu (12/8). Angka tersebut merupakan jumlah kematian tertinggi dalam satu hari sejak Mei, membuat total kematian sejak dimulainya pandemi itu menjadi 166.027. Jumlah kematian pada hari Rabu tersebut, juga berarti AS memiliki rata-rata lebih dari 1.000 orang tewas karena Covid-19 setiap hari selama lebih dari dua pekan berturut-turut.
Dengan AS di tempat teratas di dunia dalam hal jumlah kematian dan kasus akibat virus corona, yang mencapai 5,1 juta, para penasihat kesehatan masyarakat mengemukakan keprihatinan mengenai peraturan-peraturan baru bagi rumah sakit untuk melaporkan data Covid-19.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan rumah sakit-rumah sakit untuk mengirim data ke suatu pangkalan data baru yang dioperasikan oleh Departemen Kesehatan, bukan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Alasannya, perubahan itu akan merampingkan proses pengumpulan data.
Tetapi dalam surat yang ditulis kepada Menteri Kesehatan Alex Azar bulan lalu, sekitar 30-an anggota dan mantan anggota komite penasihat departemen itu menyatakan rumah sakit “berupaya keras menentukan bagaimana memenuhi ketentuan pelaporan harian.”
Para pakar memperingatkan perubahan itu akan berarti AS akan kehilangan “keahlian puluhan tahun dalam menafsirkan dan menganalisis data krusial” mengenai virus yang akan membantu memandu CDC dalam menyusun strategi untuk meredakan wabah.
Di Selandia Baru, wabah virus corona baru yang mendorong PM Jacinda Ardern menetapkan PSBB untuk kota Auckland, semakin berkembang.
Pihak berwenang di kota di bagian utara itu hari Kamis (13/8) melaporkan 13 kasus baru, semua berkaitan dengan empat orang dalam satu keluarga yang dites positif terjangkit virus itu. Ini merupakan kasus baru pertama Covid-19 yang ditularkan secara lokal dalam periode 102 hari. Kasus terkonfirmasi baru itu membuat seluruhnya ada 36 kasus aktif baru, termasuk satu orang yang memasuki Selandia Baru dari luar negeri.
PM Ardern menempatkan 1,6 juta penduduk Auckland di bawah PSBB selama tiga hari pada Selasa lalu, mewajibkan seluruh penduduk kota itu tetap berada di dalam rumah kecuali untuk melakukan perjalanan esensial. Pos-pos polisi didirikan di perbatasan kota itu untuk menghalau siapapun yang berusaha meninggalkan kota itu. Ardern juga telah memerintahkan penerapan langkah-langkah menjaga jarak yang ketat secara nasional.
Dr. Ashley Bloomfield, menteri kesehatan Selandia Baru, Rabu (12/8) mengatakan para investigator sedang menyelidiki sebuah fasilitas gudang pendingin di mana salah seorang yang terjangkit itu bekerja, untuk mengetahui apakah virus tersebut berasal dari luar negeri. Tetapi para pakar lainnya meyakini virus corona itu kemungkinan besar telah menyebar di Auckland selama berpekan-pekan.
Wabah baru ini juga telah mendorong Ardern menangguhkan pembubaran parlemen, suatu keputusan yang mungkin menyebabkan penundaan pemilihan legislatif yang dijadwalkan pada 19 September.
Di antara 20,6 juta kasus terkonfirmasi di seluruh dunia, termasuk hampir 750 ribu kematian, Selandia Baru termasuk salah satu negara dengan jumlah terendah dalam kedua kategori itu, dengan hanya mencatat 1.589 kasus dan 22 kematian. Ardern memberlakukan PSBB nasional yang ketat pada awal perebakan wabah Maret lalu, dan menutup perbatasan Selandia Baru bagi pengunjung asing, sambil melakukan tes dan pelacakan kontak yang luas. [uh/ab]