Para diplomat AS mengatakan, mereka telah mencapai sebuah persetujuan dengan para pejabat India mengenai memproses kembali materi nuklir, menyingkirkan sebuah halangan besar bagi pakta energi atom penting antara kedua negara.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Departemen Luar Negeri AS menyebutkan, kedua pihak telah merampungkan perundingan mengenai "pengaturan dan prosedur" untuk memproses ulang materi nuklir yang telah terpakai dari AS.
Dutabesar AS untuk India Timothy Roemer mengatakan persetujuan pemrosesan tersebut akan melempangkan jalan bagi diciptakannya ribuan lapangan pekerjaan di kedua negara. Pakta kerjasama nuklir tersebut ditandatangani oleh Kongres AS dalam bulan Oktober, 2008, tetapi persetujuan tersebut belum disahkan oleh parlemen India.
Partai-partai oposisi India menentang legislasi yang memberikan perlindungan pembatasan hak perdata kepada perusahaan-perusahaan energi AS. Para pengecam mengutarakan persetujuan-persetujuan nuklir serupa dengan Rusia dan Perancis tidak mengandung persyaratan semacam itu.
Apabila parlemen India menyetujui persetujuan final tersebut, para analis mengatakan mereka menduga akan banyak penanam modal memasuki negeri yang memiliki pasar energi atom senilai 150 milyar tersebut.
