Tautan-tautan Akses

AS dan PBB Sambut Baik Perundingan Kedua Korea, Tapi Skeptis


Heather Nauert, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika (foto: dok).
Heather Nauert, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika (foto: dok).

Amerika dan PBB menyambut baik sebuah perjanjian untuk meredakan ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara, namun sebagian analis mengingatkan Korea Utara bisa menggunakan perundingan itu untuk mengulur waktu guna mengembangkan program senjata nuklirnya.

Dalam pertemuan resmi pertama sejak lebih dari dua tahun, Korea Selatan dan Korea Utara hari Selasa (9/1) sepakat menyelenggarakan perundingan militer lebih jauh, dan Korea Utara sepakat mengirim satu delegasi untuk mengikuti Olimpiade Musim Dingin yang akan dilangsungkan di Pyeongchang bulan depan.

Kesepakatan yang dicapai di “desa perdamaian” Panmunjom, yang terletak di antara kedua Korea, menunjukkan kemungkinan meredanya ketegangan yang memuncak drastis terkait program rudal balistik dan nuklir Korea Utara.

“Amerika menyambut baik pertemuan tanggal 9 Januari antara Republik Korea dan Korea Utara guna memastikan keamanan, keselamatan dan keberhasilan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika. Ditambahkan, “Amerika masih melakukan konsultasi dengan pejabat-pejabat Korea Selatan yang akan memastikan bahwa keikutsertaaan Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin tidak melanggar sanksi-sanksi yang diberlakukan Dewan Keamanan PBB terkait program rudal balistik dan nuklir ilegal Korea Utara.”

Amerika akan mengirimkan “delegasi tingkat tinggi” ke Olimpiade itu, menurut juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih. "Keikutsertaan Korea Utara merupakan kesempatan bagi rejim itu untuk melihat manfaat mengakhiri isolasi internasional dengan mengadakan denuklirisasi,” ujar juru bicara itu.

Dalam perundingan itu kedua Korea juga sepakat memulihkan jalur komunikasi hotline militer langsung yang telah ditangguhkan selama hampir dua tahun. [em/ii]

XS
SM
MD
LG