Setelah mencapai rancangan persetujuan yang berpotensi mengakhiri perang terlama Amerika, AS dan kelompok Taliban Afghanistan untuk sementara dijadwalkan bertemu lagi tanggal 25 Februari.
Perkembangan terbaru ini dilaporkan oleh seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Qatar hari Minggu (27/1).
Pejabat itu menjelaskan kepada kantor berita Reuters, rancangan persetujuan dimaksud dicapai pekan lalu setelah perundingan enam hari. Di situ disebut bahwa pasukan Amerika akan keluar 18 bulan setelah persetujuan ditandatangani yang berpotensi mengakhiri perang lebih dari 17 tahun setelah pasukan pimpinan Amerika menginvasi Afghanistan.
Menurut Taliban, kelompok Islamis garis keras itu memberi jaminan bahwa Afghanistan tidak akan dibiarkan digunakan oleh militan al-Qaida dan negara Islam ISIS untuk menyerang Amerika bersama sekutunya – yang merupakan tuntutan awal Amerika.
Kemajuan dalam pembicaraan antara kedua pihak ini terbetik sementara Taliban hampir setiap hari terus melancarkan serangan terhadap pemerintah Afghanistan dan pasukan keamanannya yang didukung Barat. Di samping kehadiran pasukan asing di bawah pimpinan Amerika untuk melatih, membimbing dan membantu pasukan Afghanistan, Taliban menguasai hampir separuh wilayah negeri itu. (al)