Amerika mendesak Arab Saudi dan Lebanon agar menurunkan ketegangan menyusul pengunduran diri Saad al-Hariri sebagai Perdana Menteri Lebanon ketika berada di Arab Saudi.
Arab Saudi meminta warganya yang berada di Lebanon untuk secepatnya keluar dari sana, Kamis (9/11).
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan pihaknya memantau situasi di Lebanon secara ketat.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, Heather Nauert, mengatakan, Kamis, “kami tidak mengharapkan eskalasi bentuk apapun di kawasan sana. Tetapi kami juga mengakui bahwa pemerintah berhak melakukan komunikasi dengan warganya sendiri.”
Nauert membenarkan bahwa Kuasa Usaha Amerika di Riyadh, Christopher Henzel, menemui Hariri pada Rabu (8/11). Pertemuan itu digambarkan sebagai 'senstif, tertutup dan diplomatik’, namun tidak ada rincian mengenai apakah Hariri ditahan.
Arab Saudi mendukung Hariri dan sekutunya di Lebanon dalam pertikaian politik dengan Hizbullah yang didukung Iran.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan keputusan Hariri mengundurkan diri adalah urusan dalam negeri. Washington tidak melihat hubungannya dengan pemerintah Lebanon akan mengalami perubahan akibat peristiwa itu. [my/al]