Amerika Serikat mendesak pemerintah Afghanistan dan pemberontak Taliban agar bersama-sama menyeret ke pengadilan para pelaku serangan teroris mematikan hari Selasa (12/5) di sebuah rumah sakit dan pada sebuah pemakaman di Afghanistan.
Utusan perdamaian Amerika untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, Rabu menekankan bahwa kerja sama antara dua musuh di Afghanistan itu “diperlukan” untuk menghadapi “musuh bersama” terorisme serta untuk bekerja bagi perdamaian nasional dengan mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi negara itu.
“Kegagalan untuk melakukannya akan membuat Afghanistan rentan terhadap terorisme, ketidakstabilan abadi & kesulitan ekonomi. Sekarang adalah waktu untuk maju terus demi perdamaian,” ujar Khalilzad dalam cuitan di Twitter, Rabu (13/5). Dia mengatakan kerja sama ini juga “perlu” untuk menghadapi ancaman pandemi virus corona yang meningkat.
Para pejabat Afghanistan mengonfirmasikan hari Rabu bahwa jumlah keseluruhan kematian akibat serangan pada hari sebelumnya telah meningkat menjadi sedikitnya 56, termasuk wanita dan bayi yang baru lahir di antara para korban.
Kelompok teroris ISIS mengklaim afiliasi lokalnya, Provinsi Khorasan (ISKP) melakukan pemboman bunuh diri pada pemakaman seorang komandan polisi di provinsi Nangarhar timur. [lt/jm]