Pemerintahan Obama mengirim pesan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penindakan oleh Presiden Bashar al-Assad terhadap pergolakan oposisi 10 bulan itu adalah ancaman terhadap perdamaian dan keamanan global.
Dalam pernyataan hari Senin, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan Washington dengan kuat mengutuk apa yang disebutnya serangan pemerintah Suriah dengan kekerasan dan brutal yang telah menewaskan ratusan orang sipil dalam beberapa hari ini. Dia mengatakan dia akan menghadiri sidang Dewan Keamanan PBB hari ini untuk mendesak agar badan dunia itu mendukung rencana Liga Arab bagi Assad untuk meletakkan jabatan sebagai cara untuk menyelesaikan krisis itu.
Para pemimpin Eropa bergabung dengan Amerika dalam mendesak Dewan Keamanan agar mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri penindasan di Suriah. Perdana Menteri Inggris David Cameron menyebut keadaan di sana “menyedihkan” dan mengatakan Suriah hendaknya mendukung usaha internasional yang bertujuan untuk memperoleh peletakan jabatan Assad.
Para aktivis oposisi Suriah mengatakan pasukan pemerintah telah merebut kembali kekuasaan di beberapa daerah pinggiran Damaskus hari Senin dalam pertempuran berat dengan pemberontak yang memimpin perlawanan terhadap 11 tahun kekuasaan otokratik Assad. Para aktivis mengatakan pasukan pro-Assad telah memukul mundur pasukan Tentara Suriah Bebas dari beberapa daerah bagian timur yang paling dekat ke tengah Damaskus, kemudian bergerak ke daerah sekitarnya dan melakukan lagi pertempuran maut jalanan.
Para aktivis juga melaporkan pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak di provinsi Homs, Suriah tengah. Mereka mengatakan kekerasan hari Senin di seluruh Suriah menewaskan paling sedikit 28 orang yang sebagian besar sipil.
Menteri Luar Negeri Perancis dan Inggris juga akan menghadiri sidang Dewan Keamanan hari ini untuk menunjukkan dukungan pada prakarsa Liga Arab , yang telah ditolak oleh Damaskus sebagai pelanggaran kedaulatannya. Negara-negara Barat dan Arab sedang menggarap rancangan resolusi yang mendukung rencana itu.
Tetapi, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Gennady Gatilov mengatakan Moskow tidak dapat mendukung resolusi yang diusulkan itu karena condong menentang pemerintahan Assad, sekutu lama dan pembeli peralatan militer Rusia.
Dalam wawancara dengan kantor berita Interfax Rusia, Gatilov juga mengatakan resolusi itu membiarkan terbuka kemungkinan intervensi dalam masalah Suriah, di mana Rusia telah berjanji untuk menentangnya. Rusia menyertai Tiongkok bulan Oktober lalu dalam memveto resolusi yang didukung Barat yang tadinya bakal mengutuk penindakan oleh pemerintah Suriah terhadap pergolakan itu.
Rusia mengatakan hari Senin mereka telah membujuk pemerintah Suriah agar mengirim delegasi ke Moskow untuk melakukan pembicaraan perdamaian dengan oposisi Suriah. Tetapi, anggota oposisi Dewan Nasional Suriah dengan cepat menolak gagasan itu. Dalam pernyataan yang di-email ke VOA, anggota Dewan Nasional Suriah Ausama Monajed mengatakan dewan itu tidak mau berunding dengan teroris.