Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, pada Kamis (26/10) mengatakan Amerika Serikat mendukung seruan jeda kemanusiaan dalam perang Israel-Hamas.
Seruan itu disampaikan agar bantuan kemanusiaan dapat mencapai orang-orang yang tinggal di Gaza. Seruan tersebut semakin meningkat setelah sejumlah serangan udara Israel menghancurkan sebagian wilayah Jalur Gaza, membuat kawasan pemukiman menjadi puing-puing, sementara sejumlah rumah sakit kewalahan merawat banyaknya warga yang mengalami luka-luka dengan sumber daya yang semakin menipis.
Perang yang kini telah memasuki hari ke-20 adalah perang yang paling banyak menelan korban jiwa pada kedua belah pihak, dibanding lima perang yang terjadi sebelumnya di Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas pada Kamis (26/10) mengatakan jumlah warga Palestina yang tewas terbunuh sudah melebihi 7.000 orang, atau lebih dari tiga kali lipat jumlah yang tewas dalam perang selama enam minggu di Gaza pada tahun 2014.
Sementara di Tepi Barat, lebih dari 100 warga Palestina tewas dalam serangkaian aksi kekerasan dan penggerebakan Israel pasca serangan tak terduga Hamas pada 7 Oktober lalu di Israel selatan.
The Associated Press belum dapat memverifikasi secara independen jumlah korban tewas yang disampaikan Hamas, yang mengatakan angka-angka itu berasal dari direktur masing-masing rumah sakit.
Sementara menurut pejabat Israel, perang itu telah menewaskan lebih dari 1.400 warga Israel, sebagian besar warga sipil, yang tewas dalam serangan awal Hamas. Militer Israel telah menaikkan jumlah warga yang masih disandera di Gaza menjadi 222 orang, termasuk sejumlah warga asing yang diyakini ditangkap Hamas dalam serangan awal mereka. Sejauh ini empat sandera telah dibebaskan. [em/lt]
Forum