Tautan-tautan Akses

AS Evakuasi Pertama Warga AS dari Perang di Sudan


Asap membubung di Khartoum, Ibu Kota Sudan, yang menjadi medan pertempuran antara dua jenderal yang berebut kekuasaan, 19 April 2023. Pemerintah AS mengevakuasi rombongan pertama warga AS dan sejumlah warga negara lainnya dari Sudan lewat darat. (Foto: AP Photo/Marwan Ali, File)
Asap membubung di Khartoum, Ibu Kota Sudan, yang menjadi medan pertempuran antara dua jenderal yang berebut kekuasaan, 19 April 2023. Pemerintah AS mengevakuasi rombongan pertama warga AS dan sejumlah warga negara lainnya dari Sudan lewat darat. (Foto: AP Photo/Marwan Ali, File)

Ratusan warga negara Amerika Serikat (AS) yang menyelamatkan diri dari pertikaian mematikan di Sudan, tiba dengan selamat di pelabuhan negara Afrika itu pada Sabtu (29/4). Mereka adalah rombongan warga AS pertama yang berhasil dievakuasi melalui perjalanan darat di bawah pengawalan pesawat nirawak bersenjata.

Sejumlah pejabat AS mengatakan beberapa drone yang dilengkapi persenjataan mengawasi konvoi bus yang membawa 200 hingga 300 warga Amerika menempuh rute evakuasi lewat darat sejauh 800 kilometer ke Pelabuhan Sudan.

AS tidak mengerahkan para petugas ke lapangan untuk menjalankan evakuasi. Para kerabat warga AS yang terjebak di Sudan sempat mengkritik Pemerintah AS karena awalnya tidak mau mengevakuasi warga As yang ingin keluar dari Sudan karena dipandang terlalu bahaya.

Tentara operasi khusus AS sempat terbang ke Ibu Kota Sudan, Khartoum, pada 22 April untuk mengevakuasi anggota staf Kedutaan Besar AS dan personel Pemerintah AS lainnya. Ribuan warga negara AS, kebanyakan berkewarganegaraan ganda, ditinggalkan di Sudan.

Mediasi oleh beberapa pihak – termasuk negara-negara Arab dan Afrika, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan AS – menghasilkan serangkaian gencatan senjata sementara. Meski gencatan senjata itu gagal untuk menghentikan konflik, tetapi memberi jeda yang cukup bagi ribuan warga Sudan untuk menyelamatkan diri ke wilayah yang aman dan negara-negara asing untuk mengevakuasi warganya melalui darat, laut dan udara.

Sejak konflik bersenjata antara dua jenderal Sudan pecah pada 15 April, Pemerintah AS sudah memperingatkan warga negara AS bahwa mereka harus mencari cara sendiri untuk keluar dari negara itu.

Sejumlah pejabat AS mencoba untuk menghubungkan warga AS dengan upaya evakuasi yang dilakukan oleh negara lain. Namun, hal itu berubah ketika mereka memanfaatkan jeda dari pertikaian dan dari jauh mengatur konvoi sendiri untuk mengangkut orang-orang Amerika.

Karena AS tidak menyediakan penerbangan evakuasi dekat ibu kota seperti yang disediakan oleh negara lain, banyak warga negara AS harus menempuh perjalanan darat berbahaya dari Khartoum ke Pelabuhan Sudan, pelabuhan utama di Laut Merah.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan konvoi itu membawa warga negara AS, warga Sudan yang bekerja untuk AS dan warga negara dari negara-negara sekutu.

“Kami memperingatkan kembali kepada warga AS agar tidak bepergian ke Sudan,” kata Miller.

Dari Pelabuhan Sudan yang jauh dari pertempuran, orang-orang Amerika dalam konvoi bisa mencari kapal-kapal yang menyeberangi Laut Merah ke kota pelabuhan Jeddah di Arab Saudi. Para pejabat AS juga bekerja sama dengan Arab Saudi untuk mencari apakah ada kapal Angkatan Laut Arab Saudi yang bisa digunakan untuk mengangkut warga AS dalam jumlah besar ke Jeddah.

Pejabat konsulat AS akan menunggu warga AS yang tiba di Jeddah, tetapi tidak ada personel AS di Pelabuhan Sudan.

Dua warga AS dipastikan tewas akibat pertempuran yang pecah pada 15 April. Secara keseluruhan, pertikaian bersenjata di Sudan sudah menewaskan lebih dari 500 orang. [ft/ah]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG