Penahanan itu "tidak bisa diterima" dan berisiko bagi upaya orang Houthi untuk menunjukkan bahwa mereka adalah "lawan bicara yang bisa dipercaya dan bertanggungjawab," ujar Departemen Luar Negeri Amerika hari Selasa (27/9).
Penahanan itu juga menimbulkan pertanyaan serius mengenai komitmen Houthi untuk mengupayakan perdamaian abadi di Yaman, ujar pernyataan itu. Ditambahkan, jika warga Amerika yang ditahan secara tidak adil di Yaman dicederai, "itu akan menjadi tanggungjawab organisasi-organisasi, kelompok-kelompok, atau individu yang menahan mereka."
Seorang warga Amerika yang menjadi guru bahasa Inggris di Yaman ditahan pekan lalu di ibukota Sanaa atas dugaan melakukan kegiatan mata-mata.
Orang-orang bersenjata, bertopeng dan berseragam dinas keamanan nasional pemberontak menculik Peter Willems, kepala sekolah Exceed Language Center, dari kantornya di ibukota Yaman. [ka/ds]