Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan 11 negara yang mendukung oposisi Suriah telah bersepakat bahwa semua bantuan militer dan nonletal bagi pemberontak Suriah harus dikoordinasikan dengan komandan pemberontak yang pro-Barat, Jenderal Idriss.
Sewaktu berbicara pada konferensi pers di Istambul, Minggu, Kerry mengatakan perjanjian itu merupakan salah satu kesepakatan paling penting yang dibuat Amerika bersama 10 negara anggota “Sahabat Suriah” pada waktu mereka bertemu di kota di Turki itu sehari sebelumnya.
Ia mengatakan semua anggota kelompok itu berkomitmen untuk menyalurkan senjata dan bantuan secara “langsung, unik dan semata-mata” melalui sayap militer koalisi oposisi utama Suriah yang dipimpin Jenderal Idriss.
Pada pertemuan hari Sabtu, Washington menjanjikan tambahan 123 juta dolar bantuan nonletal untuk pemberontak Suriah yang pro-Barat, melipatduakan jumlah yang dijanjikan kepada mereka sejak memulai pemberontakan selama dua tahun menentang pemerintahan otoriter Presiden Bashar al-Assad.
Meski Amerika belum merinci, para pejabat Gedung Putih mengatakan Presiden Barack Obama telah mengesahkan pengeluaran untuk baju anti peluru dan alat penglihat malam hari. Amerika menolak memasok senjata kepada pemberontak Suriah.
Seusai negosiasi panjang berakhir Minggu pagi, Kerry mendesak negara-negara lain agar meningkatkan bantuan mereka bagi pihak oposisi hingga sebesar $1 miliar. Washington kini berkomitmen membantu $ 250 juta.
Amerika Serikat menolak memberi bantuan senjata untuk Suriah, karena khawatir bantuan itu akan jatuh ke tangan kelompok pemberontak Islamis anti-Barat yang setia kepada al-Qaida. Tetapi, Amerika tidak berkeberatan para anggota lain “Sahabat Suriah”, seperti sekutu-sekutu Amerika Qatar dan Arab Saudi, memasok senjata untuk pemberontak, jika penerimanya diteliti lebih dulu.
Sewaktu berbicara pada konferensi pers di Istambul, Minggu, Kerry mengatakan perjanjian itu merupakan salah satu kesepakatan paling penting yang dibuat Amerika bersama 10 negara anggota “Sahabat Suriah” pada waktu mereka bertemu di kota di Turki itu sehari sebelumnya.
Ia mengatakan semua anggota kelompok itu berkomitmen untuk menyalurkan senjata dan bantuan secara “langsung, unik dan semata-mata” melalui sayap militer koalisi oposisi utama Suriah yang dipimpin Jenderal Idriss.
Pada pertemuan hari Sabtu, Washington menjanjikan tambahan 123 juta dolar bantuan nonletal untuk pemberontak Suriah yang pro-Barat, melipatduakan jumlah yang dijanjikan kepada mereka sejak memulai pemberontakan selama dua tahun menentang pemerintahan otoriter Presiden Bashar al-Assad.
Meski Amerika belum merinci, para pejabat Gedung Putih mengatakan Presiden Barack Obama telah mengesahkan pengeluaran untuk baju anti peluru dan alat penglihat malam hari. Amerika menolak memasok senjata kepada pemberontak Suriah.
Seusai negosiasi panjang berakhir Minggu pagi, Kerry mendesak negara-negara lain agar meningkatkan bantuan mereka bagi pihak oposisi hingga sebesar $1 miliar. Washington kini berkomitmen membantu $ 250 juta.
Amerika Serikat menolak memberi bantuan senjata untuk Suriah, karena khawatir bantuan itu akan jatuh ke tangan kelompok pemberontak Islamis anti-Barat yang setia kepada al-Qaida. Tetapi, Amerika tidak berkeberatan para anggota lain “Sahabat Suriah”, seperti sekutu-sekutu Amerika Qatar dan Arab Saudi, memasok senjata untuk pemberontak, jika penerimanya diteliti lebih dulu.