Presiden Barack Obama dan pemimpin Jepang dan Korea Selatan pada hari Kamis (31/3) mendesak komunitas internasional untuk menegakkan sanksi-sanksi PBB yang lebih keras terhadap Korea Utara menyusul uji coba nuklir dan roket awal tahun ini yang dilakukan oleh Pyongyang.
Setelah pertemuan di sela-sela KTT Keamanan Nuklir di Washington, Obama, Presiden Korea Selatan Park Guen-hye dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berjanji akan bersama-sama memperkuat kerjasama keamanan menghadapi ketegangan yang meningkat.
"Salah satu masalah yang kita pikirkan adalah tentang Korea Utara, dan kita bersatu dalam upaya mencegah dan membela diri terhadap provokasi yang dilakukan oleh Korea Utara," kata Obama didampingi pemimpin Jepang dan Korea Selatan tersebut.
“Kami sepakat dalam pertemuan ini bahwa kerjasama keamanan trilateral penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia Timur Laut, mencegah ancaman nuklir Korea Utara dan potensi proliferasi nuklir sebagai akibat dari kegiatan Korea Utara," tambahnya.
Korea Utara dikecam karena melakukan uji coba nuklir pada bulan Januari dan peluncuran roket jarak jauh pada bulan Februari, melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB.
Pada bulan Maret, DK PBB meloloskan resolusi yang memberlakukan sanksi lebih keras terhadap Pyongyang. Resolusi tersebut mengharuskan semua kargo Korea Utara diperiksa dan melarang sebagian besar ekspor perdagangan mineral negara tersebut yang digunakan untuk mendanai program pengembangan nuklir Korea Utara.
Sekitar 90 persen perdagangan Korea Utara melewati atau ditujukan ke China, sehingga peran China untuk menegakkan sanksi yang lebih keras, menjadi penting.
AS terus mendorong China agar lebih menekan Korea Utara untuk menghentikan provokasi nuklirnya. Obama juga bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT pada hari Kamis.
Sejak aksi agresif Korea Utara awal tahun ini, Washington dan sekutunya mulai melakukan pembicaraan tentang kemungkinan diaktifkannya sistem roket pertahanan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) AS di Korea Selatan, sebuah langkah yang kemungkinan besar akan meningkatkan ketegangan dengan Beijing.
“Selama kita masih menghadapi ancaman provokasi dari Korea Utara, kita harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri kita dan sekutu kita," kata Ben Rhodes, wakil penasihat kemanan nasional Obama, yang mengakui Beijing telah meningkatkan tekanannya terhadap Pyongyang.
“Kami mendapat dukungan dari China, tapi kami yakin masih banyak yang harus kita lakukan, termasuk menegakkan sanksi-sanksi yang telah kita kenakan," tambahnya. [dw]