Tautan-tautan Akses

AS, Jepang, Korsel Kutuk Peluncuran Rudal Korut


Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Korea Utara pada 13 Juli 2023. (Foto: KCNA via REUTERS)
Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Korea Utara pada 13 Juli 2023. (Foto: KCNA via REUTERS)

Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang pada Jumat (14/7) mengutuk peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara yang dilakukan pada minggu ini. Ketiga negara tersebut dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan peluncuran itu melanggar berbagai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Jepang mengatakan rudal tersebut, ditembakkan dari pantai timur Korea Utara pada Rabu (12/7), terbang selama 74 menit ke ketinggian 6.000 km dengan jangkauan 1.000 km. Durasi peluncuran misil tersebut menjadikannya waktu peluncuran terlama yang pernah dicapai rudal Korea Utara.

"(Peluncuran) ini merupakan pelanggaran yang jelas dan mencolok terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB dan menimbulkan ancaman besar bagi perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan sekitarnya," kata pejabat tinggi asing AS, Korea Selatan, dan Jepang dalam pernyataan bersama.

Negara-negara tersebut mendesak Korea Utara "untuk menghentikan tindakannya yang melanggar hukum dan meningkat dan segera kembali ke dialog," tambah pernyataan itu.

Para pejabat - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan Menteri Luar Negeri Park Jin dari Korea Selatan - bertemu di sela-sela Forum Regional ASEAN di Jakarta, pada Jumat (14/7).

Blinken menegaskan kembali "komitmen kuat" Washington untuk membela Jepang dan Korea Selatan dalam pertemuan itu, menurut pernyataan terpisah dari Departemen Luar Negeri AS.

Peluncuran tersebut dilakukan setelah adanya keluhan sengit dari Korea Utara dalam beberapa hari terakhir. Pyongyang menuduh pesawat mata-mata AS terbang di perairan zona ekonomi eksklusifnya, mengutuk kedatangan kapal selam rudal jelajah bertenaga nuklir AS ke Korea Selatan baru-baru ini. Korea Utara berjanji akan mengambil langkah-langkah sebagai reaksi tersebut. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG