Gedung Putih menggambarkan kemenangan mutlak yang diraih oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pemilu negara tersebut yang baru saja usai sebagai kemenangan yang "tidak bebas atau adil."
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan kepada para wartawan, bahwa "hasil [pemilu] sudah ditentukan sebelumnya," karena Putin menutup ruang politik, mengurung lawan politiknya, dan "beberapa lawan politiknya telah meninggal secara tragis."
Setelah penghitungan dilakukan di seluruh daerah pemilihan pada Senin (18/3), pejabat pemilu Rusia mengatakan Putin telah memperoleh jumlah suara yang signifikan, menggarisbawahi kendali penuhnya atas sistem politik Rusia. Para pemimpin AS dan negara-negara Barat lainnya mengecam pemilu itu sebagai sebuah kepalsuan.
Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan pertukaran tahanan yang melibatkan mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Nalvany dan warga AS lainnya yang ditahan di Rusia, yaitu Paul Whelan dan Gershkovich, Sullivan mengatakan ada upaya "terus menerus" yang dilakukan untuk membebaskan kedua warga negara AS tersebut. Upaya itu akan terus berlanjut meskipun Nalvany telah meninggal dunia.
Sementara itu, selagi kekerasan geng terus berlanjut di Haiti, Sullivan membenarkan bahwa sekitar 1.000 warga AS di negara tersebut telah menghubungi Departemen Luar Negeri untuk berencana keluar dari Haiti atau mencari cara untuk tetap aman berada di dalam negara itu. Sullivan mengatakan analisis terhadap jalur evakuasi bagi warga AS di Haiti terus dilakukan.
Sullivan menolak untuk berkomentar lebih rinci terkait dengan perintah yang muncul pada akhir pekan lalu terkait permintaan dari pemimpin militer Niger tentang penarikan pasukan AS karena menurutnya negosiasi tengah berlangsung terkait situasi di negara di Afrika itu. [ps/lt/rs]
Forum